•   26 April 2024 -

Demi Bebas Banjir, Warga di Api-Api Rela Pekarangan Rumah Jadi Parit

Bontang - M Rifki
27 Maret 2023
Demi Bebas Banjir, Warga di Api-Api Rela Pekarangan Rumah Jadi Parit Program penanggulangan banjir Kota Bontang dengan metode normalisasi berjalan selama bulan Ramadhan/Ist-Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Penanganan banjir di Bontang dengan metode normalisasi sungai terus berjalan. Saat ini Pemkot Bontang mengeruk sedimen lumpur di badan sungai sepanjang Jalan Patimura, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara.  

Lurah Api-Api Hadha Sulistyono mengatakan, sepanjang Maret 2023 ini sudah terdapat 5 RT yang  sungainya dikeruk menggunakan ekskavator long arm milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang. 

Dirinya menganggap volume banjir akan berkurang karena daya tampung sungai bertambah setelah endapan lumpur berhasil dikeruk. 

"Ada dua kloter di bulan ini RT 34,14,25 di awal. Dan satu minggu terakhir ini menyasar RT 26 dan RT 33. Pasti dampaknya terasa volume banjir berkurang," kata Hadha kepada Klik Kaltim, Senin (27/3/2023). 

Baca JugaPantas Banjir Parah, Endapan Lumpur di Sungai Bontang Setebal 3 Meter

Lebih lanjut, selama proses normalisasi memang banyak rintangan. Karena wilayah ilir Kelurahan Api-Api sudah banyak rumah yang berada di bantaran sungai. Belum lagi terkendala akses yang sempit untuk memasukkan alat berat.

Namun, dengan pendekatan humanis masyarakat justru men-support kegiatan normalisasi sungai. Dengan harapan rumah mereka tidak lagi terdampak banjir seperti sebelum-sebelumnya. 

Banyak juga warga yang merelakan pekarangan tanahnya dibuatkan sodetan untuk memecah aliran air saat ada luapan. 

Baca JugaAksi Swadaya Warga Meluas, Giliran RT 32 Api-Api Patungan Sewa Alat Berat

"Jadi banyak juga kan aliran sungai ini yang belum di turap. Walhasil tanah kerukan itu juga dipakai untuk jadi tanggul sungai agar saat sungai meluap airnya tidak meluap ke jalan," sambungnya. 

Diketahui pada Selasa (14/3/2023) lalu Bontang dilanda banjir sama persis seperti Mei 2022. Penyebabnya karena luapan air dari Kilometer 5 Poros Bontang-Samarinda yang ketinggiannya bahkan mencapai 3,8 meter. 

Namun, realitanya banjir hanya terjadi dibeberapa titik khususnya Kelurahan Api-Api. Dimana sebelumnya daerah rawan banjir BTN KCY sama sekali tidak terendam. Satu pekerjaan rumah yang harus segera tertangani ialah rembesan air yang selalu merendam Jalan Ahmad Yani. 

"Begitu pula yang terjadi di Perumahan Bontang Permai. Banjir hanya sampai merendam jalannya saja tidak sampai masuk ke rumah," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR