•   18 October 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Disambut Ratusan Warga, Neni - Agus Haris Komitmen Tangani Masalah Banjir di Guntung

Politik - Redaksi
05 Oktober 2024
 
Disambut Ratusan Warga, Neni - Agus Haris Komitmen Tangani Masalah Banjir di Guntung Pasangan nomor urut 4 Neni Moerniaeni dan Agus Haris saat berkampanye di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara/Ist-Klik Kaltim

BONTANG — Ratusan warga Guntung menyambut kedatangan paslon kepala daerah Kota Bontang, Neni Moerniaeni dan Agus Haris, pada Jumat (4/10/2024) malam. 

Kepada pasangan Neni - Agus, warga mengeluhkan banjir yang acap kali merendam wilayah mereka. 

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Guntung, Harianto (50), mengatakan masalah ini harusnya lebih diutamakan para pemegang kebijakan. Pun sementara dalam penanganan, tapi warga Guntung masih saja kena dampaknya. 

“Saat ini memang masih berjalan. Tapi saat hujan, kami merasakan masih banjir. Jadi ada 3 sungai yang saat ini harus diatasi. Saat ini sungai Guntung baru satu sisi, jadi kami harapkan satu sisinya lagi,” katanya. 

Sama dengan Sungai Merah, kata dia, pemerintah menangani hanya satu sisi. Sementara sisi lainnya belum disentuh. 

“Harapannya satu sisinya lagi. Nah ke ujungnya, Sungai Kanibungan. Saat ini belum. Harapan kita bisa diatasi. Karena saat banjir kemarin, kendalanya di Sungai Kanibungan. Jadi kami harapkan betul-betul ada penanganan,” jelasnya. 

Dirinya mengaku bahwa persoalan banjir ini sudah diperhatikan dan diperjuangkan secara serius oleh calon Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris. Bahkan, kata Harianto, Agus Haris sudah memperjuangkan anggarannya. 

“Kami menyadari tahun-tahun kemarin pak Agus Haris sudah mendorong itu. Namun terkendala beberapa hal. Beliau sudah mengalokasikan dana itu. Kita tau memang pak Agus Haris memprioritaskan itu,” ungkapnya. 

Usai agenda kampanye, kepada awak media Agus Haris mengatakan bahwa sejatinya pemerintah memang harus mengunjungi warganya secara rutin. Hanya dengan itu, kata dia, pemerintah dapat mengetahui secara rill (nyata) aneka keluhan warganya. 

Di menegaskan pemerintah perlu mengetahui secara rinci dan pasti seperti apa kebutuhan masyarakat, bahkan harus memahami dan merealisasikan apa yang menjadi hak-hak masyarakat. 

“Kita harus ubah pola untuk melayani masyarakat. Jangan lagi menunggu aspirasi. Tapi bagaimana pemerintah memahami apa yang menjadi hak masyarakat,” tandasnya. 

Agus Haris mengaku, dirinya bersama Neni Moerniaeni, bahkan sudah memetakan dan merincikan program yang akan mereka realisasikan jika mereka diberikan amanah. 

Program-program itu, kata dia, sudah dikaji secara mendalam berdasarkan kebutuhan prioritas masyarakat Kota Bontang. 

“Jadi kita memang harus banyak berkunjung. Dan kami saat ini sudah tahu kebutuhan masyarakat,” tukas politisi Gerindra itu.

Lebih lanjut Agus Haris mengatakan saat ini masalah prioritas yang harus diselesiakan untuk kesejahteraan warga Guntung adalah banjir.

Katanya, dengan anggaran besar, namun pemerintah masih belum mampu menyelesaikan masalah ini. 

“Persoalan yang ada di Guntung ini adalah banjir. Ini tidak bisa kita hindari. Sekarang ini anggaran besar, tapi belum bisa diselesaikan oleh pemerintah,” ucapnya. 

Bahkan, tegas Agus Haris, jika nanti Neni Moerniaeni dan dirinya diberikan amanah oleh rakyat untuk memimpin Kota Bontang, mereka akan mengintervensi pemerintah provinsi untuk membantu menyelesaikan problem ini. 

“Di samping kita akan membuat sodetan-sodetan dalam foleder, kita juga harus mendorong Pemprov Kaltim agar secepatnya membuat Bendungan pengendali (bendali) Suka Rahmat. Karena kita tidak bisa jangkau ke sana, karena bukan wilayah hukumnya pemerintah (kab/kota). Ini harus ada intervensi,” ucap Agus Haris. 

“Kami juga meminta kepada Gubernur nanti agar datang di tiga daerah, yaitu Kutim, Kukar dan Bontang untuk melihat secara langsung persoalan banjir ini,” tambahnya. 

Lebih jauh lagi, Agus Haris mengatakan persoalan yang tidak kalah penting adalah keterhubungan (connecting) antara pihak perusahaan dan warga Kota Bontang. Mengingat perusahaan juga punya tanggungjawab sosial. 

“Nahh selain itu harus ada connecting antara tanggungjawab sosial perusahaan dengan kebutuhan masyarakat yang harus kita tunaikan. Pemerintah harus menjembatani,” pungkasnya. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR