Saldo Rekening Rp15 juta Milik Warga Bontang Terkuras Usai Klik Link di WhatsApp
KLIKKALTIM.COM - Seorang nasabah di Kota Bontang kehilangan saldo di rekening setelah membuka link di aplikasi pesan WhatsApp. Korban kehilangan uang sebesar Rp15 juta.
Kepada Klikkaltim, korban yang menolak namanya dituliskan ini mengaku kejadian bermula saat anaknya memakai handphone untuk mengerjakan tugas sekolah. Saat itu pihak guru mengatakan akan mengirimkan tugas melalui link, ternyata tidak berselang lama masuk pesan WhatsApp dari pelaku penipuan.
"Waktu menunggu link dari guru, penipu itu mengirim link lewat WA, anak saya pikir itu dari gurunya," katanya.
Setelah menekan link yang dikirimkan, sang anak memasukkan sejumlah data. Korban baru menyadari aplikasi mobile banking miliknya telah diretas saat menerima notifikasi sejumlah transaksi. Penipu menguras saldo secara bertahap dan nilainya beragam, mulai dari Rp4,5 juta, Rp600 ribu, Rp2,5 juta, dan Rp1 juta hingga total kerugian korban mencapai Rp15 juta.
"Anak saya pakai ponsel saya. Mau kerjakan tugas yang akan dikirimkan oleh guru. Ternyata itu pesan dari penipu. Tabungan saya ludes Rp 15 juta. Hanya tersisa Rp50 ribu," ucap korban kepada Klik Kaltim, Selasa (30/7/2024).
Dia mengaku kejadian ini bukan yang pertama, sebab Ia juga pernah kehilangan uang di rekening sebesar Rp3 juta. Ternyata pelaku melakukan pemindahan uang di waktu usai salat subuh dan ada beberapa transaksi pada malam hari. Berdasarkan informasi yang dia terima, beberapa rekannya juga pernah mengalami hal serupa dan mengalami kerugian sebesar Rp20 juta.
"Itu uang saya kumpulkan pelan-pelan buat usaha katering. Teman saya juga jadi korban," sambungnya.
Korban mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Bontang Utara dan ke bank.
"Terus sempat ke Bank juga disebut sebagai kelalaian nasabah," sambungnya.
Mengkonfirmasi hal itu Kapolsek Bontang Utara Iptu Lukito memang mendengar laporan. Setelah itu korban diminta melapor di Polres. Karena di Mapolsek tidak memiliki alat deteksi.
"Saya belum dengar sih dari anggota. Tapi biasanya korban diminta langsung lapor juga di Polres. Kita tidak punya alat," ucap Iptu Lukito.
Klik Kaltim kemudian mengkonfirmasi Kasat Reskrim Iptu Hari Supranoto. Kata dia sampai saat ini belum ada menerima laporan kasus penipuan tersebut. Kendati begitu dirinya berharap korban bisa melapor dan akan ditindaklanjuti.
"Belum ada sampai saat ini. Kalau ada pasti kita tindaklanjuti," ucap Iptu Hari.
Dia meminta masyarakat untuk tidak cepat berpengaruh dengan pesan singkat yang mengarahkan mengklik link. Karena bisa jadi itu penipuan.
"Masyarakat harus lebih hati-hati. Jangan sampai ada mengklik tautan yang asal usulnya tidak jelas," sambungnya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: