•   16 May 2024 -

Mengenal Bela Diri Kuntau khas Kutai yang Tinggal Kenangan di Bontang

Humaniora - Asriani
02 Desember 2020
Mengenal Bela Diri Kuntau khas Kutai yang Tinggal Kenangan di Bontang Dewan Adat Kutai Bontang, Hamid Badu

KLIKKALTIM.COM - Seni bela diri khas Kutai, yakni bela diri Kuntau di Bontang saat ini sudah hilang. Tahun ke tahun pelakunya menghilang bak ditelan bumi.

Bela diri Kuntau sendiri mulai redup pada tahun 80an. Pada saat Bontang mulai berkembang, seni ini justru menghilang.

Tempo dulu, kesenian kuntai dianggap sebagai bela diri, namun di samping bela diri dianggap sebagai kesenian.

Serta ditampilkan diacara seperti acara perkawinan. Di mana tarian Kuntau tampil di depan menerima pengantin laki-laki dan diarak pake hadrah.

Dewan Adat Kutai Bontang, Hamid Badui menuturkan, bela diri Kuntau selain dipakai untuk pertahanan, pun dipakai sebagai pertunjukan seni budaya. Namun saat ini, Kuntau tak dikenal lagi oleh generasi muda.

"Hilang juga sudah sekarang, tokohnya ndik ada lagi," katanya saat dijumpai dikediamannya.

Untuk aslinya sendiri sudah tidak ada, hanya tersisa ceritanya saja. Begitupun Kuntau memiliki roh sendiri, kesenian punya roh sendiri. Disaat ada acara dan dibutuhkan keduanya akan bersatu.

Hamid mengatakan, pada zamannya, bela diri Kuntau bukan sebagai bentuk keperkasaan ataupun jago-jagoan.

Kuntau memang termasuk seni bela diri, namun lebih banyak masuk dalam bentuk kesenian.

"Jadi kuntau itu di dalamnya ada bela dirinya, cuma kami tidak menonjolkan bela diri artinya kesenian yang ditonjolkan," imbuhnya.

Adapun alat musik yang digunakan saat bekuntau, seperti gendang, dan gong. Pada saat peragaan biasanya menggunakan mandau dan keris.

Tidak lain digunakan dalam pertunjukan seni budaya. "Kalau kaya saya itu, saya selalu menonjolkan budaya, ini budaya kami yang ada di Bontang " ujarnya.

Alat musik gendang yang dipakai saat bekantau pun berasal dari Bontang. Terkait alat musik khas kutai, Hamid tidak berani memastikan, namun yang ia lihat alat musik gendang dibuat dari Bontang.

Pengenalan bela diri Kuntau, sangat sulit untuk dikenalkan di generasi muda. Mengingat generasi muda saat ini, sudan tersugesti dengan kecanggihan media sosial, sehingga abai dengan kesenian budayanya.

Disaat generasi muda yang ingin belajar bela diri Kuntau, pastinya tidak akan hilang dan dapat diregenerasikan. Namun, saat ini sudah tidak ada pendorong dari generasi muda itu sendiri. Akhirnya yang tua-tua hilang, yah hilang dia (Kuntau), jadi tinggal cerita," tuturnya.

Ditambahkannya, kurangnya dukungan membuat seni bela diri Kuntau sendiri musnah. Pasalnya, Kuntau bisa berjalan ketika ada 3 orang pemusik, 2 orang pekuntau. Ketika terdiri dari satu orang masuk dalam peragaan, sementara dua orang masuk dalam kategori bela diri.

"Kalau berdua kan asik keliatan kalau seorangan benar-benar peragaan maha ndik bisa," terangnya.

Terkait pelestarian kuntau saat ini murni sudah hilang. Ditambah pelaksana lapangan tidak ada, dan pengajuan pun tidak ada.




TINGGALKAN KOMENTAR