•   04 November 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Operasi Timbang Serentak Jilid II di Bontang Dimulai, Pemkot Optimistis Angka Stunting Turun

Bontang - Redaksi
04 November 2025
 
Operasi Timbang Serentak Jilid II di Bontang Dimulai, Pemkot Optimistis Angka Stunting Turun Pemkot menggelar rapat bersama pelaksanaan Operasi Timbang Serentak Jilid II. (Klik Kaltim)

BONTANG – Pelaksanaan Operasi Timbang Serentak Jilid II resmi dimulai di Kota Bontang, Selasa (4/11/2025). Kegiatan ini berlangsung hingga Sabtu (8/11/2025) di seluruh Posyandu yang tersebar di 15 kelurahan.

Pemerintah Kota Bontang menargetkan kegiatan ini dapat memperbarui data pertumbuhan balita sekaligus mendeteksi secara dini angka stunting terbaru di daerah tersebut. Sebelumnya, operasi timbang pertama pada Mei 2025 berhasil menurunkan jumlah kasus stunting menjadi 1.219 anak, dengan prevalensi turun ke angka 17,4 persen.

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, angka stunting di Bontang yang dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur masih berada di kisaran 20 persen. Wali Kota Bontang Neni Moernaeni berharap kegiatan kali ini dapat menjangkau sekitar 10 ribu balita.

“Target kami angka stunting kembali turun. Program Pemenuhan Makanan Tambahan (PMT) sudah berjalan, dan Operasi Timbang ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam melakukan intervensi,” ujar Neni.

Ia menegaskan pentingnya pengelolaan data stunting yang akurat dan terintegrasi. Karena itu, pencatatan hasil penimbangan diharapkan dilakukan secara by name by address agar lebih mudah dipantau.

Neni menambahkan, fokus utama penanganan stunting berada pada anak usia 0–2 tahun, mengingat periode tersebut merupakan masa emas pertumbuhan. Ia juga berencana meninjau langsung pelaksanaan di lapangan untuk memastikan semua Posyandu aktif.

“Kalau partisipasi di Posyandu masih rendah, para kader diminta melakukan door to door agar tidak ada balita yang terlewat. Konsentrasi utama kami adalah anak di bawah dua tahun karena penanganannya lebih efektif,” tegasnya.






TINGGALKAN KOMENTAR