Menelusuri Hulu–Hilir: Agus Haris Ungkap Titik Pemicu Banjir di Bontang
Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris.
BONTANG – Pagi itu, Jumat (14/11/2025), Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris tampak menyusuri tepian sungai di ujung Jalan Bulu Tangkis Dua, Kelurahan Api-Api. Dengan sepatu yang sesekali terendam lumpur, ia membuka jalur satu per satu—mulai dari Kelurahan Gunung Elai hingga Api-Api. Bukan sekadar sidak, tetapi upaya menelusuri akar persoalan banjir yang selama ini menjadi keluhan warga.
“Pokoknya dari Gunung Elai sampai Api-Api kami telusuri semua,” ucapnya di lokasi, memastikan setiap titik aliran air mendapat perhatian.
Bagi Agus, banjir kini berada di antara tiga isu teratas yang paling sering disuarakan masyarakat, berdampingan dengan persoalan pengangguran dan kemiskinan. Kondisi itu membuat ia menggerakkan lintas dinas—dari camat, Dinas Pekerjaan Umum, hingga Dinas Perkim—untuk memetakan titik penyumbatan air yang perlu ditangani segera.
Hasil penelusuran menemukan beberapa lokasi yang diduga kuat menjadi pemicu genangan besar di kawasan kota.
“Di Hidayatullah ada parit besar, kemudian di belakang Rumah Madu, itu sudah kita ketahui. Lalu di dekat jembatan Jalan Imam Bonjol, Jalan Tomat RT 43 juga ada parit besar yang perlu dibuatkan sistem buka-tutup,” jelasnya.
Selain mengungkap sumber banjir, Agus juga memastikan pengerjaan turap di sepanjang aliran sungai berjalan sesuai rencana. Namun pekerjaan itu sempat terkendala setelah banjir besar beberapa waktu lalu membuat jadwal bergeser.
Aziz Asmar, Konsultan Super Teknik Pratama yang menangani proyek turap tersebut, mengungkapkan bahwa progres sempat tertunda dan membuat pekerjaan yang seharusnya rampung pertengahan November kini diajukan perpanjangan hingga pertengahan Desember melalui adendum kontrak.
“Saat ini fokus kami berada pada tahap finishing,” ujar Aziz.
Untuk mencegah hambatan lanjutan, tim teknis memasang tanggul sementara dari timbunan tanah guna menahan laju air di area kerja, sehingga aktivitas konstruksi tetap aman hingga tuntas.
Dengan curah hujan yang diprediksi meningkat di akhir tahun, langkah-langkah penelusuran lapangan dan percepatan pengerjaan turap menjadi sangat krusial. “Pengerjaan lancar dan dipastikan sesuai waktu yang telah ditentukan,” tegas Agus Haris.
Ia berharap upaya menyeluruh dari hulu ke hilir ini dapat menjadi titik balik penanganan banjir di Bontang—sebuah pekerjaan panjang yang membutuhkan konsistensi, koordinasi, dan kehadiran langsung pemerintah di tengah masyarakat.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: