•   17 November 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Wali Kota Neni Pimpin Apel Operasi Zebra 2025, Tekankan Pendekatan Humanis

Bontang - Redaksi
17 November 2025
 
Wali Kota Neni Pimpin Apel Operasi Zebra 2025, Tekankan Pendekatan Humanis Wali Kota Neni Pimpin Apel Operasi Zebra 2025, Tekankan Pendekatan Humanis.

Bontang – Operasi Zebra Mahakam 2025 resmi bergulir di Kota Bontang setelah Apel Gelar Pasukan digelar di Lapangan Kantor Polres Bontang, Senin (17/11/2025). Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, memimpin langsung apel tersebut sebagai tanda dimulainya operasi yang berlangsung hingga 30 November mendatang.

Operasi ini difokuskan untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas sekaligus menekan angka kecelakaan serta pelanggaran di wilayah Bontang.

Dalam amanatnya, Wali Kota Neni menyoroti perkembangan data kecelakaan lalu lintas dua tahun terakhir. Meskipun jumlah kejadian pada 2023 dan 2024 sama—yakni dua kasus—komposisi korbannya berubah. Tidak ada korban meninggal pada 2023, namun pada 2024 tercatat satu korban jiwa. Korban luka berat turun dari dua menjadi satu kasus, diikuti penurunan luka ringan dari dua menjadi satu kasus.

Berbanding terbalik dengan kecelakaan, angka pelanggaran justru melonjak signifikan. Tahun 2023 tercatat hanya 17 kasus tilang, namun meningkat drastis menjadi 154 kasus pada 2024. Jumlah teguran juga menurun dari 78 menjadi 62 kasus.

Melihat tren tersebut, Neni menilai persoalan lalu lintas di Bontang dipicu rendahnya disiplin berkendara, meningkatnya jumlah kendaraan, serta minimnya edukasi keselamatan.

“Kita perlu upaya komprehensif, kolaboratif, dan terintegrasi agar persoalan lalu lintas ini bisa diselesaikan secara tuntas,” tegasnya.

Beberapa pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan selama Operasi Zebra Mahakam 2025 antara lain penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm atau sabuk keselamatan, berkendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, melebihi batas kecepatan, hingga aksi balap liar.

Neni juga meminta seluruh petugas mengedepankan pelayanan yang humanis.

“Saya minta seluruh petugas menghindari tindakan arogan. Utamakan pendekatan edukatif, persuasif, dan tetap berpegang pada SOP,” pungkasnya. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR