•   02 July 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Daya Beli Menurun di Bontang; Distributor Telur dan Beras Keluhkan Sepinya Penjualan

Bontang - M Rifki
21 Juni 2024
 
Daya Beli Menurun di Bontang; Distributor Telur dan Beras Keluhkan Sepinya Penjualan Distributor beras dan telur di Pasar Taman Rawa Indah mengaku lesunya perekonomian dalam beberapa tahun terakhir/Dok Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM - Daya beli yang menurun beberapa tahun terakhir dirasakan sejumlah pedagang dan distributor pangan di Kota Bontang. Dari rangkuman klik kaltim pedagang grosir dan distributor mengeluhkan penjualan mereka turun. 

Bahkan, dampak dari penurunan daya beli ini pengusaha harus mengurangi jumlah pekerja demi menghemat biaya operasional. 

Distributor Telur dan Beras di Pasar Taman Rawa Indah, Desmayani mengatakan, penurunan daya beli dirasakan beberapa tahun terakhir. Biasanya, dalam sepekan 6 ton telur miliknya habis terjual. Namun kini hanya mampu menghabiskan 4 ton per minggunya. Padahal, seluruh telur yang didatangkan harus habis dalam tempo 1 minggu.

"Turun sekali memang 3 tahun ini. Buktinya saya kalau omzet tidak baik pekerja saya istirahatkan. Diliat saja telur misalnya 6 ton sekali datang sekarang maaih tersisa 2 ton. Mana harus laku paling tidak sepekan saja. Pengangguran banyak jadi pembeli menipis," ucap Desmayani. 

Tak hanya telur, penjualan beras juga ikut merasakan dampak dari lesunya daya beli. Dahulu, lanjut Desma, penjualan beras bobot 25 kilogram laris manis. Tetapi seiring waktu makin banyak pembeli yang belanja beras 10 kilogram saja. 

Selain penurunan daya beli, harga beras yang terus meroket membuat pembeli memilih beras ukuran lebih kecil.

"Sangat terasa sudah ini kalau pembeli saja sepi. Dulu kalau ada orang membeli beras lagsung 25 kilogram. Sekarang paling belinya 10 kilogram saja. Minyak goreng ini yang langka," sambungnya. 

Senada dengannya Desmayani, koordinator toko grosir Samaria Agus di Tanjung Limau mengatakan, daya masyarakat menurun disebabkan beberapa faktor. 

Pertama terkait momentum seperti musim masuk sekolah, libur panjang, dan harga pasok yang kian naik. Di tempatnya berjualan kenaikan akan mencolok pada beras. 

Minggu depan harga beras akan naik kembali kisaran Rp200-400 perak per kilogramnya. Disesuaikan dengan kualitas. Baik kualitas bagus dan sedang. 

"Memang menurun. Tidak banyak tapi kan sangat terasa yah. Kelihatan dari omzet. Kalau orang beli banyak. Tapi muatan yang dibeli kan berkurang," ucap Agus.






TINGGALKAN KOMENTAR