•   22 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Carut Marut PT LBB, Andi Faiz Cecar Dewas Perumda AUJ

Bontang - Asriani
24 Oktober 2023
 
Carut Marut PT LBB, Andi Faiz Cecar Dewas Perumda AUJ Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam saat mengikuti rapat kerja gabungan komisi DPRD Bontang bersama Perumda AUJ, BPKAD, Bapenda dan PT LBB/Asriani - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM - Fungsi Dewan Pengawas (Dewas) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha dan Jasa- induk PT Laut Bontang Bersinar (LBB) disangsikan dewan. Posisi yang diduduki Amiluddin ini mendapat kritikan DPRD Bontang

Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan, fungsi Dewas PT LBB seharusnya memahami rencana bisnis dan struktur kedudukan dari LBB. Pun Dewas seharusnya mengetahui proporsi saham di perusahaan ini. 

Kritik itu disampaikan Andi Faiz-sapaan akrabnya usai mendengar penjelasan dari Amiluddin saat rapat dengar pendapat gabungan komisi DPRD Bontang bersama PT LBB, Perumda AUJ, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset serta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Selasa (24/10/2023). 

“Dikatakan pemerintah punya 60 persen saham, artinya ada 60 persen penyertaan modal yang diberikan kepada PT LBB,” ujarnya di Gedung Sekretariat Dewan, Selasa (24/10/23). 

Andi Faiz mengatakan, fungsi Dewas sejatinya menjadi pengarah dari setiap kebijakan yang diambil oleh unit usaha Perumda AUJ. Dari fungsi tersebut, diharapkan langkah perusahaan mengelola bisnis bisa memberikan manfaat bagi daerah.  

“Kita baiki dari sekarang semangat ini, kami semua berharap LBB bisa besar, karena bagaimana pun juga kita dapat kontribusi PAD disitu,” jelasnya. 

Baca Juga : Direktur Perumda AUJ Buka-Bukaan Sengkarut PT LBB: Pekerja Overload, Banyak Titipan

Menanggapi itu, Amiluddin menyampaikan, carut marut masalah yang meruak ke publik dilatari persoalan keterlambatan gaji karyawan. 

Saat ini, dirinya telah menyarankan agar PT LBB melakukan perampingan organisasi untuk memangkas biaya operasional karyawan. 

“Perbedaan sangat menyolok di PT LBB adalah faktor overload karyawan,” bebernya. 

Sehingga ke depan ia berharap, PT LBB bisa segera menyelesaikan permasalah ini. Dan dilakukan penyisiran kebutuhan daripada karyawan untuk bisa memajukan PT LBB itu sendiri.

“Sehingga kontribusi mereka bisa berbanding balik pendapatan dan pengeluaran,” terangnya.






TINGGALKAN KOMENTAR