Direktur Perumda AUJ Buka-Bukaan Sengkarut PT LBB: Pekerja Overload, Banyak Titipan

KLIKKALTIM.COM - Direktur Perumda AUJ Abdu Rahman buka-bukaan soal runyamnya persoalan manajemen di  PT Laut Bontang Bersinar (LBB). Dia menyebut jumlah karyawan di unit perusahaan AUJ tersebut overload karena banyaknya pekerja titipan.   

Hal itu disampaikan oleh Direktur Perumda AUJ Abdu Rahman saat Rapat Dengar Pendapat bersama DPRD pada Selasa (24/10/2023) siang. Jumlah karyawan yang berlebih membuat manajemen kesulitan membayar gaji. 
 
Maka dari itu, PT LBB harus berinovasi dalam mengembangkan rencana bisnis agar mampu menutupi biaya operasional. Berbeda dengan Pelindo yang memiliki kewajiban pembayaran dari pusat, kalau PT LBB harus bekerja terlebih dahulu baru mendapatkan pendapatan. 

"Di PT LBB pekerjanya sudah overload. Jadi butuh cost besar untuk membayar karyawan. Disamping itu PT LBB juga dituntut pengembangan," ucap Abdu Rahman. 

Baca juga: 2 Kali Ditegur Wali Kota, Gaji Karyawan PT LBB Tetap Belum Dilunasi

Kendati begitu manajemen PT LBB tidak bisa melakukan pemutusan kerja (PHK). Apalagi banyak pekerja yang dituding masuk melalui orang bawaan. Meski Abdu Rahman tidak merincikan berapa orang pekerja yang masuk melalui jalur istimewa. 

Semisal ada penghasilan sebulan Rp 500 juta. PT LBB harus memutar otak dengan anggaran terbatas semua kewajiban harus dibayarkan. 

"Ada yang titip pekerja. Kita akomodir. Makanya selain pendapatan PT LBB harus dituntut berinovasi. Ini persoalan yang memang harus diselesaikan segera," pungkasnya.

Saat ini, rapat gabungan antara DPRD Bontang, Pemkot Bontang, dan manajemen PT LBB serta Perumda AUJ masih berlangsung. 

Baca Juga : Sisa Gaji Karyawan PT LBB Belum Dibayar, Tak Ada Penjelasan dari Manajemen