•   24 April 2024 -

Nyesek, Ibu Ini Rela Jual Ginjal buat Lunasi Utang Judi Online Anaknya

Regional - Redaksi
23 November 2022
Nyesek, Ibu Ini Rela Jual Ginjal buat Lunasi Utang Judi Online Anaknya Wanita paruh baya membawa banner untuk menawarkan ginjalnya.

KLIKKALTIM - Sebuah video menyayat hati tersebar di sosial media saat seorang Ibu menawarkan ginjalnya di pinggir jalan untuk melunasi hutang anaknya.

Sambil membawa banner lengkap dengan nomor telepon, wanita paruh baya tersebut sempat diamankan oleh petugas Dinsos P3A PMD Kabupaten Tuban untuk dimintai keterangan.

Wanita tersebut merasa tak tega melihat anaknya yang terus dikejar-kejar penagih karena hutang yang dimilikinya. Melansir dari akun Instagram @ndorobei.official yang dikutip dari akun @satbinmas_polreslebak Rabu (23/11) berikut informasi selengkapnya.

Baca juga : Seorang Kakak di Bontang Perkosa Adik Tiri hingga Hamil, Gara-Gara Nonton Video Porno

Seorang Ibu di Tuban berinisial ER (59) belakangan menjadi perbincangan publik lantaran aksi nekatnya menawarkan ginjalnya di pinggir jalan.

Aksi tersebut ia lakukan di depan kantor BPJS Kesehatan Tuban dengan membentangkan banner bertuliskan 'Dijual Ginjal' beserta nomor telepon yang bisa dihubungi.

Aksi tersebut ia lakukan demi melunasi hutang anaknya yang dipinjam dari Pinjol dan bank. Total hutang yang harus dibayar mencapai Rp200 Juta.

"Terpaksa ingin menjual ginjal saya ini, untuk bayar utang anak-anak saya yang hampir mencapai Rp200 juta. Saya sendiri tahu jika jual ginjal itu dilarang," ungkap ER, Senin (21/11) lalu.

Baca juga : Oknum Kepala Sekolah Setubuhi Anak SMP di Samarinda, Awal Kenal lewat MeChat

Menurut keterangan video, anak dari ER memiliki hutang akibat sering melakukan judi online dan ikut investasi bodong. Karena besarnya kerugian, anak ER sering melakukan pinjaman demi menutupi kerugiannya.

R nekat menawarkan ginjalnya karena merasa tak mampu melunasi hutang anaknya yang sangat besar. ER sehari-hari hanya bekerja sebagai penjual gorengan.

Ia sendiri mengatakan bahwa saat ini hidup menjanda karena suaminya telah meninggal dunia satu tahun yang lalu.

“Jual gorengan di pinggir jalan. Kalau suami saya sudah meninggal dunia setahun lalu dan jual ginjal adalah satu-satunya jalan untuk melunasi hutang anak-anak saya,” jelasnya.

Akibat aksi yang dilakukannya, ER diamankan pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Kabupaten Tuban.

Pegawai Dinsos P3A PMD itu mempertanyakan aksi ER membentangkan poster yang memuat informasi jual ginjal tersebut.

Sang Anak Kabur

Aksi nekat ER dipicu anak keduanya yang terlilit utang pinjaman online hingga puluhan juta rupiah. Tak berhenti sampai di situ, pria berusia 31 tahun itu kembali meminjam utang sekitar Rp50 juta melalui program kredit usaha rakyat (KUR) BRI Tuban dengan jaminan BPKB motor, serta meminjam uang di koperasi, dan lain sebagainya.

Menurut penuturannya, utang sang anak digunakan untuk bisnis investasi. Nahasnya, uang tersebut habis karena sang anak tertipu investasi bodong.

“Anak saya utang buat investasi. Investasi bodong. Sudah setahun lebih tidak membayar,” terang ibu tiga anak itu, dikutip dari liputan6.com.

Sang anak kemudian kabur karena tidak bisa membayar utang dan bunganya. Akhirnya, ER lah yang harus menanggung semua utang sang anak ketika ada petugas yang datang ke rumah untuk menagih.

“Di tagih utang terus. Angsuran tiap bulan bervariasi, ada delapan ratus sampai satu juta lebih,” jelasnya.

Baca juga : Pilu, Anak 13 Tahun di Sangkulirang Jadi Korban Pencabulan Ayah Kandung dan Paman




TINGGALKAN KOMENTAR