•   30 April 2024 -

Dipindahtugaskan Setelah Diangkat jadi P3K, Guru Ngadu ke DPRD Kutim

Kutai Timur - Redaksi
14 November 2023
Dipindahtugaskan Setelah Diangkat jadi P3K, Guru Ngadu ke DPRD Kutim Dipindahtugaskan Setelah Diangkat jadi P3K, Guru Ngadu ke DPRD Kutim

STAT : 1.004

KUTIM - Sejumlah guru yang lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kutai Timur menyampaikan keluhan ke DPRD Kutim. Pasalnya, mereka ditempatkan di sekolah lain setelah diangkat menjadi P3K.

Keluhan guru yang sebelumnya berstatus Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) ini disampaikan Yan Anggota DPRD Kutim di Bukit Pelangi, Senin(13/11/2023) siang.

Yan mengatakan, meskipun pelaksanaan program pendidikan di Kutim berjalan dengan baik, namun terdapat ketidakmerataan peluang penerimaan PPPK di setiap sekolah.

“Saat ini, banyak guru yang mengajukan permintaan untuk dipindahkan kembali ke daerah asalnya. Mereka dihadapkan pada sejumlah persoalan terkait salah satunya pelaksanaan PPPK,” ucap Yan.

Ketua Komisi D DPRD Kutim itu mengungkapkan, meski mekanisme perekrutan dianggap sudah baik, namun kebanyakkan guru-guru yang kurang sabar, sehingga menyebabkan perpindahan tempat kerja.

Yan contohkan sejumlah kasus seorang guru yang lulus PPPK dan ditempatkan di Kecamatan Batu Ampar, namun belum memiliki rumah di sana.

“Perjalanannya jauh menjadi masalah. Guru tersebut kini meminta dipindahkan kembali ke tempat awalnya mengajar, tempat guru tersebut memiliki rumah dan dekat dengan sekolah,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan pemindahan lokasi kerja guru ini menciptakan tantangan nyata, terutama bagi mereka yang ditempatkan jauh dari tempat tinggalnya.

“Kami DPRD Kutim berencana untuk mendalami permasalahan tersebut dan mencari solusi yang adil bagi para guru, agar mereka dapat memberikan kontribusi optimal dalam dunia pendidikan,” ungkapnya.

Yan berharap hal ini menjadi atensi dari pemerintah daerah, memberikan fasilitas yang memadai kepada para guru-guru, terlebih kepada mereka yang ditugaskan di tempat baru.

“Keseimbangan antara peluang dan kebutuhan personal harus dicapai untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih efektif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (adv)




TINGGALKAN KOMENTAR