Fenomena Gunung Es Kekerasan Perempuan dan Anak di Bontang; Januari Sudah 10 Kasus, Berpotensi Bertambah

BONTANG- Seperti puncak gunung es kasus kekerasan perempuan dan anak di Bontang masih tergolong tinggi. Data per Januari 2025 saja UPTD Perempuan dan Anak (PPA) Bontang telah menangani 10 kasus.
Hanya di awal tahun sudah mencapai puluhan, kasus itu belum termasuk yang baru-baru ini dialami seorang remaja 12 tahun. Santi-bukan nama sebenarnya- bernasib malang selama 3 tahun atau dari usia 9 tahun mengalami kekerasan seksual yang dilakukan ayah tirinya.
Kasus ini baru terungkap setelah korban berani bercerita kepada guru sekolahnya yang kemudian sang guru melaporkan ke ibu kandung hingga diadukan ke polisi.
Saat ini, UPTD PPA telah memberikan pendampingan kepada korban untuk pemulihan psikologis.
"Kasus sudah di kepolisian. Kami akan atur jadwal pendampingan psikologis," ucap Kepala UPTD PPA Bontang Sukmawati.
Kasus kekerasan perempuan dan anak seperti fenomena gunung es, puncaknya terlihat namun besar di bawah. Jumlah kasus awal tahun ini diprediksi bertambah, sebab data untuk Februari dan Maret belum terhitung.
"Sebenarnya miris sekali mas. Januari saja kami sudah tangani 10 kasus pendampingan. Mulai yang trauma sedang hingga berat," tuturnya.
Sukmawati mengatakan, upaya pencegahan sudah intens dilakukan seperti edukasi di sekolah terkaitn bahaya kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Hanya saja perlu ada program lanjutan pasca sosialisasi. Semisal dengan menciptakan kawasan bebas dari kekerasan anak dan perempuan. "Pencegahan jadi program utama. Tapi tetap harus dimulai dari kesadaran," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: