•   15 May 2024 -

Warga Minta Jembatan Atletik 21 Dibikin Permanen bukan Kayu, Pemkot : Sudah Sesuai Musrembang

Bontang - Redaksi
19 Juli 2023
Warga Minta Jembatan Atletik 21 Dibikin Permanen bukan Kayu, Pemkot : Sudah Sesuai Musrembang Proyek peningkatan jembatan di Gang Atletik 21, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara/M Rifki - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertamanan (DPKPP) Bontang mengalokasikan perbaikan jembatan di Atletik 21 RT 34, Kelurahan Api-Api sesuai usulan di Musrenbang. 

Kepala DPKPP Edy Prabowo mengatakan, anggaran yang digelontorkan senilai Rp 79,5 juta. Pengerjaan ialah peninggian jembatan. Agar jembatan tersebut tidak tergenang banjir saat meluapnya air sungai. 

Sementara usulan warga yang minta jembatan dibangun permanen  agar bisa dilintasi mobil masih belum dilakukan. Kalaupun dibeton pengerjaannya berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang. 

"Kita rehab saja sesuai usulan Musrenbang. Kalau di beton itu kewenangan di PUPR. Seperti jembatan penghubung Rusunawa Kelurahan Api-Api," terang Edy kepada Klik Kaltim, Rabu (19/7/2023). 

Baca Juga Warga Sakit harus Dibopong ke Ambulans, Jembatan Atletik 21 Tak Bisa Dilintasi Mobil

Lebih lanjut selain jembatan di sana. Anggaran juga disatukan dengan rehab jembatan kayu di Atletik 16 Kelurahan Api-Api. 

Dengan nilai yang sama. Jadi total pengerjaan jembatan itu senilai Rp 159 juta. Durasi pengerjaan juga disesuaikan. "Iya ada dua itu dijadikan satu paket. Jenisnya rehab jembatan dan masih menggunakan kayu," tuturnya. 

Baca JugaWarga Terperosok, Kerusakan Jembatan Atletik 3 Api-Api Makin Parah

Sebelumnya diberitakan, Warga RT 34 Kelurahan Api-Api, Jalan Atletik 21 Slamet Haryanto meminta jembatan penghubung di wilayah mereka ditingkatkan.

Jembatan kayu yang menjadi akses sekitar 30an warga ini hingga sekarang tak bisa dilalui roda empat. Akibatnya, apabila ada warga yang sakit harus dibonceng motor atau dibopong melintasi jembatan lebih dulu. 

Misalnya saat ada warga yang sakit, harus dibopong dulu hingga menyeberang jembatan baru dibawa ke mobil ambulans.

"Iya waktu itu pernah disamping rumah saya. Pas sakit dia digotong dulu baru naik ke ambulance. Kalau permanen kan enak bisa masuk kendaraan roda 4," kata Slamet kepada Klik Kaltim.




TINGGALKAN KOMENTAR