Warga Masih Buang Sampah di Pinggir Jalan, DLH Bontang Intens Sosialiasi

KLIKKALTIM.COM- Sejak penarikan tong sampah dari pinggir jalan tahun lalu, pemandangan tumpukan sampah di pinggir jalan sering terlihat. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang menyebutkan alasan penarikan tempat sampah itu demi menciptakan kebiasaan baru.
Masyarakat diarahkan untuk membuang langsung limbah rumah tangga ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang sudah ditentukan. Misalnya untuk warga Kelurahan Berbas Pantai, dan Berebas Tengah harus membuang di depan Ainia Rasyifa.
Kemudian untuk warga Kelurahan Api-api, Bontang Kuala, dan Bontang Baru membuang di TPST Jalan Kapten Piere Tendean belakang kantor Disdamkartan.
Baca Juga : Tong Sampah di Jalan Pattimura Ditarik, Warga Diminta Buang Sendiri ke TPST
Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Bontang Hasman mengatakan, banyak warga yang membuang dipinggir diluar jam pengangkutan.
Pemakluman masih dilakukan karena, yang paling penting adalah kesadaran warga. Karena, untuk membentuk mindset membuang sampah pada TPST masih terus disosialisasikan.
"Kita terus sosialisasi melalui Kelurahan dan RT masing-masing. Jam operasional ada empat kali setiap hari, Mulai pukul 02.00 WITA, kemudian pukul 06.00 WITA, terus 13.00 WITA, dan terakhir pukul 19.00 WITA," kata Hasman kepada Klik Kaltim, Minggu (26/2/2023).
Lebih lanjut, saat ini masih ada pemakluman. Makanya masih ada saja warga yang masih belum disiplin dengan kebijakan baru tersebut.
Baca Juga : Berebas Tengah Mulai Sosialisasi Edaran Buang Sampah Sembarang Bisa Dipenjara
Ia menyarankan, warga setiap kelurahan bisa membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) kemudian mereka yang membuang sampah ke TPST dari masing-masing rumah warga.
"Jadi kalau kewat KSM bisa. Setiap warga tinggal iuran membayar petugas," sambungnya.
Disinggung soal penegakan Perda, DLH dan Satpol-PP juga saat ini masih merumuskan pola penerapan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah.
Didalam pasal 65 berbunyi setiap pelanggar akan dikenakan pidana penjara paling lama 6 bulan. Serta denda paling banyak Rp 50 Juta.
Pada akhirnya, ketika program berjalan dengan baik. Pemkot Bontang pastikan saat program berjalan dengan lancar, volume sampah akan turun sebanyak 70 persen.
"Belum sampai penegakkan. Tapi masyarakat harusnya bisa mengikuti program dalam mempercantik kota dengan membuang sampah ke TPST," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: