•   19 April 2024 -

Tes Urin Mendadak di Lapas Bontang; 24 Napi dan Sipir Diperiksa, Temukan Barang-barang Terlarang

Bontang - M Rifki
17 Maret 2023
Tes Urin Mendadak di Lapas Bontang; 24 Napi dan Sipir Diperiksa, Temukan Barang-barang Terlarang Petugas gabungan Lapas Bontang dibantu BNN Bontang menggeledah sejumlah narapidana dalam kegiatan yang digelar, Jumat (17/3/2023)/Ist-Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Lapas Kelas II A Bontang bersama Badan Narkotika Nasiona (BNN) Kota Bontang menggeledah hunian Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) pada Jumat (17/3/2023) pagi. 

Selain menggeledah, petugas juga menguji tes urine sejumlah warga binaan dan sipir. Sebanyak 24 orang secara acak dites urine untuk memastikan wilayah tersebut jauh dari narkoba. Diantaranya 19 orang WBP, dan 5 orang petugas lapas. 

Kepala Lapas Kelas IIA Bontang Ronny Widiatmoko mengatakan, langkah itu dilakukan untuk memastikan seluruh WBP dan petugas tidak bersentuhan dengan barang haram yaitu narkoba. 

Dari hasil tes yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bontang seluruh WBP dan petugas yang diperiksa urinenya negatif.

Baca JugaPolisi Tangkap Perempuan Bawa 2 Kg Sabu, Dikendalikan Napi di Lapas Bontang

"Iya negatif semua. Ini informasi baik karena kita memastikan tidak ada peredaran narkoba didalam lapas," kata Ronny. 

Tidak berhenti sampai disitu. Petugas gabungan juga menggeledah setiap blok hunian WBP. Dari penelusuran 13 kamar tidak ada ditemukan barang elektronik seperti telepon genggam. Namun, barang-barang terlarang seperti ikat pinggang, korek gas, piring, mangkuk, sendok, kunci-kunci, liquid, kuas, kabel, dan pernak pernik make up

barang-barang hasil sitaan petugas usai menggeledah blok para warga binaan

Baca JugaPengakuan Pengedar Sabu di Guntung, Beli dari Samarinda Diarahkan Napi Melalui Ponsel

Pengawasan ketat diklaim menjadi sebuah langkah keberhasilan Lapas Kelas IIA Bontang dari kabar miring selama satu setengah tahun kebelakang. 

Saat ini lapas hanya menggunakan warung telpon yang tersedia untuk berkomunikasi oleh keluarga. Itupun dilakukan jadwal. Kemudian juga diawasi dengan ketat. 

"Tidak  ada kalau ponsel. Karena itu kan biasa dipakai untuk berkomunikasi dengan orang diluar lapas," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR