•   21 February 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Ruang Kelas Kurang Siswa SMP 7 Bontang Terpaksa Belajar di Aula, Kena Tempias Saat Hujan

Bontang - Redaksi
11 Februari 2025
 
Ruang Kelas Kurang Siswa SMP 7 Bontang Terpaksa Belajar di Aula, Kena Tempias Saat Hujan Peserta didik SMP Negeri 7 Bontang menggunakan aula sebagai RKB darurat. (Foto: Klik Kaltim/M Rifki).

BONTANG - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Bontang harus mendirikan 3 kelas darurat untuk aktivitas belajar mengajar. Lokasi kelas darurat berada di aula pertama dan kedua, kemudian di halaman musala. Hal itu dikarenakan kurangnya Ruang Kelas Belajar (RKB).

Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Noorhayati mengatakan, aktivitas ini sudah berlangsung sejak lama. Bahkan sebelum Ia menjabat.

Dia mengatakan jumlah peserta didik SMP 7 sebanyak 400 siswa. Saat ini sekolah tersebut hanya memiliki 9 RKB. Padahal idealnya dibutuhkan 12 RKB agar proses belajar mengajar berjalan sesuai standar. Rencana penambahan RKB pun terkendala keterbatasan lahan.

"Mau dipindah sempat mau dibangun 2021 tapi batal karena covid-19," ucap Noorhayati kepada Klik Kaltim, Senin (10/2/2025).

Akibat sapras yang tidak memadai itu, acap kali proses belajar terganggu. Misalnya pada saat hujan lebat, siswa harus rela sempit-sempitan agar tidak terkena tampias air hujan. Kondisi tersebut bisa terjadi karena nyaris sekeliling ruangan hanya ditutup dengan tirai bambu.

"Kalau hujan deras yah mereka pindah ke musala. Kami minta sih cepat bisa dilakukan relokasi," sampungnya.

Dirinya berharap agar pemindahan sekolah bisa segera dilakukan. Agar peserta didik bisa belajar dengan nyaman dan lancar tanpa ada hambatan.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono mengatakan, pada 2025 ini baru ada penganggaran pematangan lahan. Rencananya lokasi pemindahan berada di samping SD Negeri 10 Bontang Utara Kelurahan Gunung Elai. Kemudian pembangunan fisik akan diusulkan pada 2026.

"Tahun ini pematangan lahan dulu. Kami maunya di tempat baru lenih tinggi karena berada dekat dengan sungai," ucap Bambang. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR