Pemkot Bontang Diganjar 'Penghargaan' Penanganan Stunting Paling Rendah di Kaltim
KLIKKALTIM.COM- Pemkot Bontang menerima 'tamparan' dari Pemerintah Provinsi Kaltim atas penanganan stunting di Kalimantan Timur.
Pemprov Kaltim memberikan 'penghargaan' kepada Bontang atas kategori percepatan penurunan stunting terendah se-Kaltim.
Penghargaan ini diberikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik di acara penutupan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Mangrove Park Saleba, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (25/7/2024).
Dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim, Kota Bontang diurutan pertama kasus stunting tertinggi berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023.
SKI dilakukan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2023 lalu.
Berdasarkan data SKI itu kota Bontang menjadi wilayah dengan penanganan stunting paling buruk di Kaltim.
Penghargaan percepatan penurunan stunting paling rendah diberikan kepada 3 kabupaten dan kota di Kaltim. Posisi Bontang paling tinggi dengan kenaikan prevalansi stunting 6,4 persen.
Posisi selanjutnya diraih Kutai Timur dengan kenaikan prevalansi stunting 4,8 persen. Kemudian diurutan berikutnya Kabupaten Penajam Paser Utara dengan kenaikan prevalansi stunting 2,8 persen.
"Penghargaan itu sebagai pengingat saja. Agar Pemkot Bontang bisa menekan stunting dengan cepat. Intervensi harus dimaksimalkan," ucap Akmal Malik kepada Klik Kaltim.
"Yang berikan punishment nanti kepala daerahnya. Itu harus ditingkatkan. Jangan sampai angkanya meningkat," sambungnya.
Kukar Jadi Terbaik di Kaltim
Di momen yang sama, Pj Gubernur Akmal juga memberikan penghargaan bagi pemerintah daerah yang dianggap berhasil menekan angka stunting di wilayahnya.
Pemda Kabupaten Kutai Kartanegara berhasil meraih penghargaan penurunan stunting tertinggi di Kaltim dengan berhasil mengurangi prevalansi stunting 9,5 persen.
Posisi kedua diraih Kabupaten Paser dengan penurunan angka prevalansi stunting 2,5 persen. Kemudian peringkat ketiga diraih Pemda Kutai Barat dengan penurunan angka stunting prevalansi 1,1 persen.
Dikonfirmasi terpisah Wali Kota Bontang Basri Rase akan melakukan klarifikasi ke SKI. Dijadwalkan Agustus 2024 mendatang.
Mengingat padatnya jadwal yang masih berlangsung. Penghargaan terburuk nantinya menjadi atensi. Apalagi penanganan stunting adalah instruksi presiden Joko Widodo.
Penghargaan itu juga diberikan berdasarkan SKI. Sementara hasil intervensi, Pemkot Bontang bahkan mengklaim angka stunting diangka 18,4 persen.
"Saya akan berikan Punishment ke OPD yang tidak serius menangani stunting. Itu akan kita jalankan. Masih diinventarisasi dulu. Yang terpenting data SKI harus diklarifikasi nanti akan diagendakan sendiri," ucap Basri Rase.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: