Operasi Timbang Serentak Data Stunting di Bontang; 1.753 Anak Terdata Stunted, Loktuan Paling Tinggi

BONTANG- Operasi timbang serentak di Bontang rampung dilakukan pada Sabtu (10/5/2025) kemarin. Total ada 10.032 anak yang diperiksa dari total target 10.104 orang atau setara 99,29 persen.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bontang Bambang Sri Mulyono mengatakan, jumlah sasaran berkurang lantaran ada pembaharuan data di lapangan.
Dari hasil pendataan didapati sebanyak 1.753 anak masuk kategori stunted atau tumbuh pendek tidak sesuai dengan usianya. Mereka belum tentu masuk kategori stunting.
Stunting sendiri merupakan gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis dalam waktu lama yang berdampak pada gangguan perkembangan otak dan peningkatan risiko penyakit.
Bambang melanjutkan, 1700an anak itu akan diperiksa lebih mendalam lagi apakah terjangkit stunting atau tidak.
"Belum stunting, tapi kami masukan klasifikasi untuk diperiksa lebih lanjut," ungkapnya.
Hasil Pendataan
Operasi timbang yang digelar serentak selama sepekan mencatat capaian data anak dengan temuan stunted atau tubuh pendek di 15 kelurahan.
Hasilnya, Kelurahan Loktuan berada posisi pertama dengan angka anak pendek 261 orang. Posisi kedua Kelurahan Tanjung Laut Indah senilai 181 balita.
Ketiga, Kelurahan Tanjung Laut sebanyak 174 anak pendek. Keempat Kelurahan Bontang Lestari sebanyak 151 anak pendek. Kelima Kelurahan Berebas Tengah sebanyak 127 anak pendek.
Keenam Kelurahan Api-Api sebanyak 115 anak pendek. Ketujuh Kelurahan Belimbing 106 anak pendek. Kedelapan Berbas Pantai juga 106 anak pendek.
Kesembilan, Kelurahan Gunung Telihan 102 anak pendek. Kesepuluh Kelurahan Gunung Elai 95 anak pendek. Kesebelas Kelurahan Guntung 91 anak pendek. Keduabelas Kelurahan Bontang Baru sebanyak 71 anak pendek.
Ketiga belas Kelurahan Satimpo sebanyak 65 anak pendek. Keempat belas Bontang Kuala sebanyak 52 anak pendek. Kelima belas ada Kelurahan Kanaan sebanyak 25 anak pendek. Di Kampung Sidrap juga diintervensi dengan mendapatkan 32 anak pendek.
"Nanti akan kami intervensi lebih lanjut. Karena untuk mengidentifikasi stunting perlu ada indikator lain. Semisal melihat perkembangan gizi dsn berat badan anak," ucap Bambang kepada Klik Kaltim.
Lebih lanjut untuk kelurahan yang belum mencapai 100 persen hanya ada dibeberpa titik. Yaitu di Loktuan tersisa 0,64 persen. Kelurahan Satimpo yang hanya 83,72 persen.
"Untuk yang Satimpo nanti akan ditindaklanjuti. Karena mayoritas anak yang belum di sasar di kawasan kompleks perumahan PT Badak NGL," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: