•   31 March 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Apabila Terbukti Mencemari Laut; PT EUP Tegaskan Tidak Bakal Beri Kompensasi ke Nelayan

Bontang - M Rifki
27 Maret 2025
 
Apabila Terbukti Mencemari Laut; PT EUP Tegaskan Tidak Bakal Beri Kompensasi ke Nelayan Limbah yang diduga dibuang oleh PT EUP dan mengakibatkan ikan di perairan Bontang mati massal (Istimewa). 

BONTANG- PT Energi Unggul Persada (EUP) menegaskan tidak akan mengganti rugi kepada nelayan apabila terbukti mencemari laut yang menyebakan ikan-ikan mati di wilayah perairan Bontang Lestari. 

Alih-alih memberi kompensasi ke nelayan, perusahaan hanya bertanggungjawab kepada negara dengan pembayaran denda. 

Humas PT EUP Jayadi mengatakan, untuk memastikan pihaknya mencemari lingkungan harus dibuktikan dengan uji sampel yang kini sudah dilakukan. 

Apabila hasil uji laboratorium mengkonfirmasi penyebab ribuan ikan mati akibat tercemar limbah dari perusahaanya, Jayadi menambahkan, kewajiban perusahaan hanya kepada negara bukan pihak lain. 

"Tidak ada kompensasi buat mereka (nelayan). Meski misalnya kami melanggar. Kewajiban yang ada ialah membayar denda ke negara," ucap Jayadi. 

Jayadi menyakini penyebab ikan mati di perairan Bontang Lestari bukan karena tercemar limbah dari PT EUP. Sebab, pihaknya telah mengecek limbah yang dibuang ke laut telah sesuai baku ambang batas. 

Di samping itu, tidak ada kebocoran dari tempat pengolahan limbah atau Wastewater Treatment Plant (WWTP). 

"Sudah dicek tidak ada kebocoran. Berarti ada faktor lain ikan mati tersebut," sambungnya. 

Sebelumnya diberitakan, Forum Santan Bersatu (FSB) mendampingi para nelayan Desa Santan Ilir yang menjadi korban dampak dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan PT Energi Unggul Persada (EUP) di perairan Bontang Lestari. 

Ketua FSB Adi Rahman mengatakan, pencemaran lingkungan menyebabkan ikan mati berlangsung pada Rabu (19/3/2025) lalu. Adi menilai tumpahan minyak itu meluap saat hujan deras di sekitar perusahaan. 

Tak lama, ribuan ikan mati mengapung disertai minyak yang menggumpak di permukaan air laut. Dampak dari pencemaran ini, para nelayan kehilangan pendapatan karena wilayah tangkap mereka terkontaminasi limbah. 

"Kami sudah konsolidasi. Nelayan juga sudah dapatkan sampling air pasca limbah itu mencemari laut," ucap Adi Rahman.






TINGGALKAN KOMENTAR