•   08 September 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Komunitas Peduli Lingkungan Tebar Eco Enzyme di Penampungan Limbah

Advertorial - Redaksi
11 Juli 2024
 
Komunitas Peduli Lingkungan Tebar Eco Enzyme di Penampungan Limbah Komunitas Peduli Lingkungan Tebar Eco Enzyme di Penampungan Limbah

STAT : 881

Kutai Timur - Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang, menghadiri aksi tebar Eco Enzyme yang di lakukan oleh beberapa komunitas peduli lingkungan di Pasar Induk Sangatta (PIS), yang bertempat di penampungan limbah yang terletak di belakang stand penjualan ikan, Kamis (11/07/2024).
 
Turut hadir dalam kegiatan Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif Efendi Rustam Lubis, Kepala UPT PIS Bohari, perwakilan DLH Kutim Sugiyono serta undangan lainya.

Enzyme sendiri merupakan cairan yang di hasilkan dari proses fermentasi limbah organik dapur yang di olah menjadi bahan yang mengandung bakteri baik yang mempunyai banyak manfaat. Salah satunya untuk mengurai atau menghilangkan penyebab bau yang di timbulkan akibat limbah.
 
Dalam kesempatan itu, Kasmidi mengaku bangga dengan trobosan yang sudah di lakukan oleh komunitas pecinta lingkungan, yang di inisiasi oleh Gerakan Ekonomi Kreatif Kutim tersebut, karena menurutnya  dapat membantu pemerintah dan khususnya masyarakat dalam menanggangi persoalan lingkungan.

“Ini luar biasa, inovasi yang cukup membantu masyarakat kita, agar bisa lebih sehat, karena salah satu penyebab timbulnya penyakit, berasal dari kondisi lingkungan yang tidak sehat, diantaranya saluran air,” ucap Kasmidi.

Selain itu, adanya trobosan yang di temukan pertama kali di Thailand tersebut, juga memiliki banyak manfaat. Tidak hanya berguna untuk menghilangkan bau, namun juga bisa di gunakan untuk membantu menyuburkan tanaman, pengganti cairan pembersih lantai dan masih banyak kegunaan lainya. Sehingga bisa menjadi pilihan alternatif masyarakat, yang lebih ramah lingkungan karena cairan tersebut di hasilkan dari fermentasi sampah organik berupa sayuran yang sudah tidak di manfaatkan.

“Sebagai daya dorongnya, nanti kami dari pemerintah akan bantu untuk pengadaan drum melalui UPT Pasar Induk, karena bahan bakunya sudah ada di sini, jadi nanti tinggal produksi saja,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif Kutim Efendi Rustam Lubis, mengatakan gerakan ini di dasari akan kepedulian bersama seluruh pecinta lingkungan di Kutim, terhadap kondisi lingkungan yang sepenuhnya belum terbebas dari bau yang tidak sedap, yang di sebabkan adanya limbah yang belum di kelola dengan baik.

“Enzyme merupakan bakteri baik, jadi ketika kita tabur, dia akan melawan bakteri jahat yang menjadi penyebab bau tak sedap dan sumber penyakit. Dan gerakan ini akan terus kami lakukan di berbagai tempat publik lainya di Sangatta,” ujarnya.(adl/)






TINGGALKAN KOMENTAR