•   19 April 2024 -

Kenapa Baru Sekarang Obat Sirup Ditemukan Tercemar EG? Ini Penjelasan Pakar

Nasional - Redaksi
20 Oktober 2022
Kenapa Baru Sekarang Obat Sirup Ditemukan Tercemar EG? Ini Penjelasan Pakar Obat sirup/ilustrasi.

KLIKKALTIM - Tidak sedikit yang bertanya-tanya mengapa kasus gagal ginjal akut misterius mendadak dilaporkan melonjak pada anak, hingga 99 di antara 206 kasus yang tercatat per 18 Oktober, meninggal dunia. 

Panel ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dicky Budiman menilai pemerintah wajib melihat keterkaitan laporan tersebut dengan pandemi COVID.

Pasalnya, kasus gagal ginjal akut misterius terdeteksi sejak awal Januari 2022, tahun ketiga pandemi. Mungkinkah pengawasan mutu menurun di tengah kebutuhan obat meningkat?

"Ini informasi kasusnya di Januari 2022, maka artinya ini, adalah satu produk yang dikeluarkan di era pandemi, produk obat yang dikeluarkan di era pandemi kita harus telusuri kenapa bisa menurun pengawasan mutu di era pandemi?" beber Dicky kepada detikcom Kamis (20/10/2022).

Baca juga : Semua Obat Sirup Dilarang, Termasuk Vitamin Cair, Ini Alternatifnya

"Apakah karena kebutuhan obatnya begitu banyak sehingga lolos, atau terjadi penurunan mutu yang ada potensi misalnya dugaan memanfaatkan situasi, misalnya ya, ini kan beberapa dugaan yang harus diklarifikasi," lanjut epidemiolog Universitas Griffith Australia tersebut.

Kasus gagal ginjal akut misterius yang berkaitan dengan konsumsi sirup obat anak disebutnya bukan hal baru, beberapa negara sempat melaporkan kasus serupa. Karenanya, menurut Dicky, sektor-sektor yang mengawasi atau pihak berwenang dalam hal ini BPOM RI, tidak seharusnya tampak 'menunggu' kasus meledak untuk kemudian intensif mengawal laporan gagal ginjal akut misterius.

Ia juga menyoroti kemungkinan konsumsi obat yang naik di tengah risiko infeksi virus termasuk COVID, membuat banyak orang tua memberikan penggunaan sirup lebih sering dari biasanya.

"Ini analisa sementara saya, artinya karena ini kejadiannya begitu merebak, cepat, dalam masa tahun ketiga pandemi, tentu kita harus melihat keterkaitan juga dengan pandemi baik langsung maupun tidak langsung," lanjutnya.

Baca juga : Dinkes Bontang Instruksikan Setop Jual Obat Sirup, Izin Apotek Bisa Dicabut Jika Melanggar

"Misalnya kaitan dengan infeksi, jelas kalau misalnya infeksi, batuk pilek butuh obat batuk, berarti kebutuhan meningkat, atau juga ada infeksi itu sendiri yang ikut memperburuk ginjal dari si penderita. Ditambah lagi adanya konsumsi obat yang sudah ada cemaran tadi, jadi ini semakin memperburuk situasi," pungkas dia. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR