TPI Tanjung Limau Sepi, Pendapatan Penjual Ikan Terpangkas Separuh

Tempat pelelangan ikan Tanjung Limau sepi daya beli ikan masyarakat. Akibatnya para nelayan dan penjual ikan yang dijual mengalami kerugian. 

"Yah, turun drastis, pembeli ikan dan ikan dari tangkapan nelayan, sebelum covid-19 sekitar 90 persen, sekarang hanya sekitar 45 persen," ujar Bahar Kepada KilikBontang, Sabtu (11/4/2020).

Lebih lanjut, Bahar menuturkan daya beli masyarakat semakin menurun, sehingga lelangan ikannya pada saat pandemi sering tak habis terjual.

"Ikan saat ini susah dapatnya, ini saja ikan yang saya jual dari Samarinda, nelayan disini kurang ikannya, biasanya dapat bagan banyak. Tapi hari ini belum ada," ungkapnya.

Bahar mengatakan, saat ini kondisi pelelangan ikan tak stabil, sehingga ia mengalami kerugian. Padahal, sebelum ada covid-19 ia mampu maraup untung hingga 6 juta.

"Waktu sebelum corona, saya biasa dapat 6 juta, setelah virus ini menyebar, pendapatan sering hanya sampai 3 juta," kata Bahar.

Terpisah, salah satu nelayan Bontang, Ari menuturkan, memang ada kerugian pasca pandemi ini, lambatnya suplai ikan juga menjadi masalah.

"Biasanya ikan yang baru datang dari laut, langsung dibawa ke tempat pelelangan, namun saat ini agak lambat, teman saya kemarin, ikannya tinggal satu hari satu malam, karena lambat diangkaut," ujarnya.

Menurutnya keterlambatan tersebut karena pembatasan aktifitas atau sosial distancing.

"Kalau hanya 15 dus ikan, mungkin bisa kami keliling Bontang saja baru habis, tapi kalau sudah satu ton, itu yang susah, karena lambat diangkut dari luar Bontang," tuturnya. (*)