•   08 May 2024 -

Suami Sakit Ginjal, Yuni Berharap Dapat Bantuan Tunai

Kaltim -
13 April 2020
Suami Sakit Ginjal, Yuni Berharap Dapat Bantuan Tunai Dewi Yuni, saat didatangi di rumahnya.

KLIKKALTIM.com -- Himpitan ekonomi makin sesak sejak pandemi Covid-19. Pekerja serabutan harus kencang-kencang menarik ikat pinggang. Misalnya Dewi Yuni, warga RT 14 Kelurahan Gunung Elai, Bontang Utara. 

Sejak 2002 lalu Dewi tinggal menumpang di bekas pembuatan batu bata. Hari-hari belakangan, hidup dia rasakan semakin berat. Penghasilan suaminya yang hanya berkisar Rp 20 ribu perhari semakin berkurang karena kurangnya penumpang.

"Saya disini numpang, tinggal bertiga sama suami dan anak saya," ujar Dewi, ditemui, Selasa, 14 April 2020 siang.

Hidup kesusahan memang sangat dirasakannya sejak tiga tahun tekrahir. Suaminya Tobari (50) menderita gangguan ginjal dan terkadang tidak bisa bekerja. Saat didatangi media ini pun Tobari terlihat hanya terbaring lemas di tempat tidurnya. Untuk mencari nafkah yang hanya cukup untuk makan, terkadang dia yang menggantikan suaminya menjadi ojek pangkalan.

"Suami saya menderita gangguan ginjal, kadang dia tidak bisa kerja jadi saya yang gantikan. Untungnya kami punya beberapa pelanggan setia," katanya.

Sebenarnya, anak mereka Muhammad Rulloh yang berumur 19 tahun baru lulus dari sekolah kejuruan. Namun, mencari pekerjaan di tengah wabah sekarang ini sama susahnya seperti mereka mencari uang.

"Saya dan suami kerja keras untuk menyekolahkan anak saya hingga lulus, namun dia masih susah dapat kerjaan apalagi sekarang virus corona," ujarnya

Lebih lanjut dia menuturkan, selama ini mereka mendapatkan dua program bantuan dari pemerintah. Yakni program keluarga harapan (PKH)  dan beras miskin. Namun sejak tahun lalu, bantuan PKH sudah dicabut lantaran anaknya telah lulus.

"PKH sudah dicabut, saya dengar kalau anak sudah lulus sekolah program itu sudah tidak bisa diberikan lagi," ujarnya

Diapun berharap keluarganya bisa mendapatkan bantuan langsung tunai sebesar Rp 500 ribu perbulan dari pemerintah kota. Sebab, sejak corona mewabah dua bulan lalu, pekerjaan suaminya tak lagi bisa diandalkan untuk mendapatkan uang harian.

"Saya harap bisa dapat bantuan dari pemerintah, kadang suami tidak menghasilkan sepeser pun. Untung ada beberapa yang memberikan bantuan sembako ke saya, makanya masih bisa makan," pungkasnya. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR