•   22 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Soal Penggangguran di Bontang, Begini Penjelasan Dinas Ketenagakerjaan

Kaltim - Asriani
10 November 2020
 
Soal Penggangguran di Bontang, Begini Penjelasan Dinas Ketenagakerjaan Kepala Bidang Produktivitas, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja (P3TK) Dinas Ketenagakerjaan Bontang Usman menjelaskan persoalan masalah pengangguran di Bontang.

KLIKKALTIM.COM - Kepala Bidang Produktivitas, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja (P3TK) Dinas Ketenagakerjaan Bontang Usman menjelaskan persoalan masalah pengangguran di Bontang.

Ia menyebutkan angkatan kerja di Bontang tinggi lantaran banyak pendatang dari luar daerah Bontang. Kota industri ini memang menjadi daya tarik bagi calon pekerja.

Di samping itu, Bontang menjadi kota yang nyaman bagi pendatang lantaran diisi dari beragam etnis berbagai daerah. “Misalnya dari Sulawesi sana, setelah di Bontang ajak lagi keluarganya,” ujarnya.

Selain itu, alasan mendasar lainnya yakni banyaknya penduduk tetangga masuk ke Bontang demi  mengakses pelayanan sosial dan pendidikan. Seperti pelayanan kesehatan yang lebih unggul dibanding dengan daerah lainnya.

Apalagi pelayanan administrasi yang lebih mudah dijangkau. Berbeda dengan daerah lain yang harus mengakses lebih jauh menjadi faktor pemicu banyaknya pendatang.

Terkait pendataan Badan Pusat Statistik, Usman mengaku, metode penghitungan mereka berdasarkan survei dari sampel-sampel di lapangan.

Sedangkan, Disnaker menggunakan metode perhitungan jumlah surat kuning (pencari kerja) yang diterbitkan.

Banyak kasus terjadi, sejumlah warga luar Bontang (Kukar-Kutim) mengantongi KTP Bontang. Mereka bisa saja terdata sebagai penggangguran asal Bontang lantaran memiliki KTP. Tapi sebenarnya domisilinya berada di luar daerah. 

"Nah kan banyak juga warga luar yang memiliki KTP Bontang," ungkapnya.

Harus Kerja di Industri

Kasus lain yang kerap didapati di lapangan, ujar Usman, yakni para pekerja informal mengaku tak bekerja.

Padahal sehari-hari mereka berprofesi sebagai pedagang, petani ataupun nelayan. Paradigma bekerja artinya beraktivitas di industri masih kental di masyarakat Bontang.

"Nah ada juga sebagian yang tidak jujur, mungkin tidak semua yah. Tapi ada itu," ungkapnya.

Ia pun menambahkan, di Bontang banyak lapangan kerja namun tak semua dilirik oleh calon pekerja atau pilih-pilih pekerjaan. Alhasil, mengakibatkan masyarakat Bontang tidak ada pekerjaannya.

Semisal ia tidak ingin bekerja di bawah standarisasi perusahaan. "Seperti yang biasa menjadi tukang, tidak mau kerja kasar-kasar," tuturnya.

Intens Gelar Pelatihan

Usman menyebutkan upaya menekan angka pengangguran di Bontang mulai massif sejak 2018 lalu. Disnaker Bontang pun telah bekerja sama dengan lima Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di seluruh Indonesia.

Diantaranya,  Bekasi, Bandung, Semarang, Serang, dan Sumatra. Dan masing-masing mempunyai keahlian. Serta sudah meneken MoU dengan Disnaker. Selain balai pelatihan, Disnaker pun bekerja sama dengan Badak LNG serta Pupuk Kaltim.

 "Alhamdulillah, sekitar 2 tahun sudah hampir 3 ribu yang bekerja dan itu kita magangkan,"ungkapnya.

Tren Pengangguran Turun

Usman mengatakan, tren pengangguran berhasil ditekan di Kota Bontang. Mengacu dari data Badan Pusat Statistik Kota Bontang pada 2017 tingkat pengangguran 12,44 persen.

Setahun berikutnya penggangguran turun  menjadi 9,61. Dan tahun 2019 kembali turun menjadi 9.19.

"Dengan adanya dukungan dari pemerintah dalam pelatihan kerja, kurun 3 tahun terakhir ia berhasil menekan angka pengangguran," pungkasnya.






TINGGALKAN KOMENTAR