•   11 July 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Nelayan Kerang Dara Kembali Blokade Pertamina Hulu Sanga-Sanga; Tuntut Ganti Rugi Pencemaran

Kaltim - M Rifki
19 Mei 2025
 
Nelayan Kerang Dara Kembali Blokade Pertamina Hulu Sanga-Sanga; Tuntut Ganti Rugi Pencemaran Nelayan kerang dara kembali menggelar aksi demonstrasi di Pertamina Hulu Sanga-Sanga menuntut ganti rugi

KUKAR- Aliansi Peduli Nelayan Kerang Dara di Kecamatan Muara Badak kembali memblokade pintu masuk PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) atas dugaan pencemaran lingkungan pada Senin (19/5/2025).

Demonstrasi berjilid-jilid ini dilakukan nelayan untuk mendesak perusahaan agar bisa mengganti kerugian nelayan karena kerang dara mereka mati masal pada Januari 2025.

Humas Aksi Peduli Nelayan Kerang Dara Muhammad Yusuf mengatakan, ini aksi lanjutan pasca belum adanya kepastian perusahaan terkait nasib para korban.

Aksi ini juga dilatarbelakangi pertemuan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kukar pada (8/5/2025) lalu. Di sana menghasilkan 6 poin dan tidak ada yang memastikan perusahaan harus bertanggungjawab.

Aliansi juga tetap berpegang teguh atas temuan pencemaran lingkungna dari hasil uji laboratorium sampling kerang dara yang mati.



"Kami dari Persatuan Budidaya Kerang Dara Muara Badak melaksanakan aksi unjuk rasa dengandasar kebenaran yang dilihat oleh mata kepala sendiri dan hasil uji laboratorium UNMUL," ucap Yusuf dalam siaran persnya.

Dengan begitu nelayan tetap menuntut 3 poin.

1. Meminta PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga segera mengganti rugi kepada pembudidaya kerang dara Muara Badak sesuai hasil berita acara mediasi tanggal 10 Januari 2025 yang dihadiri oleh Pemerintah.
2. Meminta PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga segera memperbaiki lahan pesisir Muara Badak yang tercemar limbah pengeboran Migas PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga
3. Memintah Pemerintah segera mencabut AMDAL PT. Pertamina Hulu Sanga-Sanga

Lebih lanjut, aliansi juga akan terus melakukan demontrasi selama 7 hari berturut-turut. Dimulai pukul 11.00 Wita sampai selesai

"Ini warga minta tanggung jawab perusahaan karena akibat aktivitas mereka kerugian melanda nelayan," sambungnya.

Klik Kaltim berusaha mengkonfirmasi PT PHSS namun hingga berita ini terbit belum mendapatkan respon.






TINGGALKAN KOMENTAR