•   26 April 2024 -

Isran Bersumpah Tak Akan Hapus Tenaga Honorer di Kaltim: Mana Empati Pemerintah

Kaltim - Redaksi
13 Oktober 2022
Isran Bersumpah Tak Akan Hapus Tenaga Honorer di Kaltim: Mana Empati Pemerintah Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor. (ist)

KLIKKALTIM - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor kembali menyampaikan komitmennya dan bersumpah, selama ia masih menjabat tak akan menghapus tenaga honorer.

Penegasan itu, disampaikan orang nomor satu di Benua Etam usai melantik Ardiansyah Sulaiman sebagai ketua Pengurus Daerah Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Mulawarman (Unmul) dan mengukuhkan Kasmidi Bulang sebaga Ketua DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kutai Timur, masa bakti 2022-2027 di Gedung Serbaguna Komplek Perkantoran Bukit Pelangi, Selasa (12/10/2022).

Baca juga : Pemerintah Beri Sinyal Batal Hapus Tenaga Honorer di 2023, Ini Alasannya

ia mengatakan, saat ini anggota IKA Unmul yang terdata kurang dari 10 ribu orang. Sementara anggota Perhiptani seluruh Indonesia ada 82 ribu.

Alasannya, karena setiap desa ada penyuluh dan ditambah lagi komponen pendukungnya seperti Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang jumlahnya 480 ribu di seluruh Indonesia.

“Dari jumlah itu banyak yang honor, termasuk pengurus dan anggota Perhiptani Kutai Timur yang jumlahnya 265 orang, juga masih banyak yang honor,” ujarnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (13/10/2022).

Baca juga : Perjuangkan Honorer, Basri Galang Dukungan 97 Kepala Daerah

Menurutnya, kebijakan penghapusan honorer aneh, sebab pemerintah belum mampu menciptakan lapangan kerja di luar pemerintahan.

“Data yang saya dapatkan, tenaga honor di seluruh Indonesia jumlahnya lebih kurang 3 juta orang, itu termasuk honor guru, penyuluh dan tenaga kesehatan,” sebutnya.

Baca juga : 5 Tenaga Honorer Kategori Ini Tidak akan Diberikan Kesempatan Jadi CPNS dan PPPK

Ia mengatakan, jika 3 juta orang masing-masing menanggung 4 anggota keluarga, maka jumlah berlipat. Dampaknya, pemerintah secara tidak langsung menambah angka pengangguran serta menciptakan kemiskinan baru.

“Saya tanyakan di mana empati pemerintah terhadap nasib honorer yang sudah mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara ini,” ucapnya.

Mantan bupati Kutim ini pun menceritakan dirinya pernah ke Jawa Tengah (Jateng), di salah satu SD negeri di Batu Raden.

“Dari 10 guru yang mengajar, ternyata hanya tiga yang berstatus PNS, sisanya 7 guru adalah honorer dengan gaji Rp 300 ribu, pekerjaanya sama guru PNS,” bebernya.

Karena itu, ia bertekad tetap mempertahankan tenaga honor bahkan mengupayakan meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Saya berkomitmen tenaga honor tidak akan dihapus. Apakah nantinya diganti namanya sesuai nomenklatur,” tutupnya.

Baca juga : Jumlah Tenaga Honorer Membeludak, Timbulkan Kecurigaan




TINGGALKAN KOMENTAR