•   29 March 2024 -

Sejak 2015, Pasien Kanker Payudara Stadium IV di Cover JKN KIS

Ekonomi - Yoyok S
30 Oktober 2019
Sejak 2015, Pasien Kanker Payudara Stadium IV di Cover JKN KIS Sawiningtyas

KLIKKALTIM.com -- Terkejut, itulah perasan yang dirasakan Sawiningtyas (39) beberapa saat setelah mendengar dokter mendiagnosa bahwa dirinya menderita kanker payudara stadium IV pada pertengahan tahun 2015 silam. Rasa tidak percaya, rasa penolakan, menyalahkan kondisi bahkan bayang-bayang kematian yang begitu dekat semua campur aduk menjadi satu.

“Langkah lunglai saat meninggalkan poli di RSUD AW Syahrani, kaki saya nggak kerasa nginjak bumi rasanya seperti melayang, sementara batin saya masih terus menolak dengan kenyataan yang sedang saya dihadapi,” ungkap Sawiningtyas menceritakan hari pertama mendengar hasil diagnosa dokter.

“Saya menangis dua hari nggak tidur dan nggak bisa makan, kenapa mesti saya, salah saya apa, kenapa saya dikasih ujian seperti ini,” kenangnya

Tidak hanya ia yang stres dengan kondisi tersebut, suami dan anak-anaknya pun turut stres melihat keadaan dan penolakannya.

“Hingga putri saya yang paling tua memeluk saya untuk memberi support, saya masih ingin hidup lebih lama. Saya ingin melihat anak-anak lulus sekolah, saya masih ingin melihat anak-anak menikah,” tutur Tyas.

Tak dipungkiri di tengah masyarakat masih ada yang mengatakan kanker adalah penyakit kutukan, jadi mereka memilih untuk berobat alternative, “Belum lagi anggapan kalau dikemo malah bikin lebih parah, masih ada berita seperti itu,,” ungkap ibu tujuh anak ini.

Ia tak ambil peduli dengan berbagai anggapan di masyarakat dan terus melanjutkan pengobatan yang disarankan oleh dokter

Tyas menceritakan awal mula ia menderita kanker, “Awalnya tidak ada gejala sama sekali dan saya merasa sehat, tapi saat anak nomor enam menyusui dia nangis dan di mulutnya kok ada darah, jadi asi yang keluar itu bercampur dengan darah,” ceritanya.

Keesokan harinya ia memberanikan untuk periksa di rumah sakit dan menjalani serangkaian pemeriksaan hingga diperoleh kesimpulan bahwa ia menderita kanker payudara stadium IV.

“Saya ini termasuk yang Allah paringi (berikan) banyak kenikmatan karena jenis penyakit saya itu kanker HER2-positif 3, untungnya awal-awal saya tidak tau apa itu HER2-positif 3, kalau dari awal tau mungkin lebih shock,” ungkap Tyas sambil tersenyum lebar.

Selama menjalani pengobatan, ia telah menjalani operasi pengangkatan payudara, konsumsi obat anti kanker selama delapan belas bulan dan kemoterapi yang ia dijalani setiap tiga pekan sekali sejak Desember 2015 hingga April 2016.

“Saya peserta JKN-KIS, karena suami saya dapat dari perusahaan tempatnya bekerja. Alhamdulillah seluruh biaya pengobatan full dijamin oleh BPJS Kesehatan, saya sangat bersyukur sekali, program ini benar-benar membantu,” ujarnya.

Keinginan kuat untuk sembuh dan dukungan dari keluarga membuat Sawiningtyas hingga kini mampu bertahan menghadapi ganasnya serangan kanker. Tidak nampak ia sedang sakit, bahkan ia dikaruniai lagi seorang anak yang kini telah berusia 2 tahun. Kini ia masih menjalani kontrol rutin setiap enam bulan sekali.

“Dukungan keluarga dan keinginan kuat untuk sembuh bagi penderita kanker sangat penting sekali karena dari situlah muncul motivasi. Tapi nggak kalah pentingnya adalah adanya dukungan pembiayaan lewat program ini (JKN-KIS), karena hampir seluruh penderita kanker menggunakan KIS-nya untuk berobat,” bebernya.

Selama menjalani pengobatan, ia tidak sendiri. Banyak pasien dengan penyakit yang sama menjadi tempat berbagi dan saling menyemangati, hingga kini ia bersama rekan-rekannya membentuk Komunitas Suport Kanker (KSK) di Kota Samarinda untuk memberi dukungan kepada penderta kanker.

“Beratnya menghadapi kanker. Bagi penderita diperlukan support terkhusus dari orang yang pernah menderi seperti saya, yang banyak dirasakan adalah efek setelah kemoterapi terkadang mucul sariawan yang banyak sekali di mulut dan susah menelan. Kita support agar sebisa mungkin untuk tetap minum dan nggak lama kok, nah kalau yang memberi support orang sehat akan terasa beda, karena nggak ngerasain,” terang Tyas.

Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta program JKN-KIS yang telah saling membantu untuk pembiayaan pengobatan bagi penderita kanker. Ia juga menghimbau kepada sesama kaum wanita untuk melakukan deteksi dini kanker payudara, dan jangan khawatir untuk melakukan pengobatan karena semakin dini diketahui semakin mudah untuk ditangani. (KA/ej/adv)

 




TINGGALKAN KOMENTAR