UPT Pasar Bolehkan Pedagang Ngemper Demi Kemanusian, Justru Terjadi Cekcok Berujung Penikaman
BONTANG - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar angkat bicara soal insiden cekcok antar pedagang yang berujung penikaman di Pasar Rawa Indah, Senin (9/12/2024) pagi. UPT berjanji akan melakukan evaluasi dan penataan pasca insiden berdarah tersebut.
Sebenarnya kedua pedagang yang terlibat itu tidak terdaftar secara resmi. Mereka hanya pedagang yang mengemper di halaman belakang Pasar Rawa Indah.
Kepada Klik Kaltim, Kepala UPT Pasar Nurfaidah mengaku terkejut saat mendengar informasi mengenai insiden tersebut. Dia menegaskan akan melakukan evaluasi total terkait keberadaan pengemper. Dia bahkan menampik jika selama ini UPT dianggap melakukan pembiaran dan tidak mengambil upaya apapun karena telah beberapa kali meminta pengemper tidak berjualan.
"Kalau bicara penertiban kami sudah lakukan. Mungkin pasca kejadian ini akan ada evaluasi. Sudah kami antisipasi sejak lama. Tapi kalau kejadian ini akan ada kebijakan lain. Nanti kami kasih kabar," ucap Nurfaidah kepada Klik Kaltim, Senin (9/12/2024).
Pihaknya mengaku memperbolehkan pengemper beraktivitas karena alasan kemanusiaan. Pedagang tidak resmi itu dibiarkan berjualan sejak dini hari hingga pukul 10.00 Wita. Sayangnya kebijakan ini menimbulkan persoalan baru. Bahkan terjadi insiden berdarah.
UPT mencatat ada 20 orang pedagang yang mengemper di halaman parkir Pasar Tamrin. Dalam waktu dekat akan dibahas soal keberadaan mereka.
"Kami berikan mereka berjualan alasan kemanusiaan. Tapi kalau begini pasti akan dievaluasi. Mendengarkan masukan dari kepolisian juga," tuturnya.
Terkait kronologi cekcok berujung penikaman di Pasar Rawa Indah ini, UPT Pasar mendapatkan informasi korban dan pelaku sudah sempat bersitegang sejak Sabtu (7/12/2024) lalu. Hingga akhirnya pertengkaran pecah di hari ini.
Diberitakan sebelumnya, dua pedagang yang mengemper di halaman belakakang Pasar Taman Rawa Indah terlibat cekcok pada Senin (9/12/2024) sekitar pukul 08.30 Wita.
Akibatnya 1 orang jadi korban penikaman. Salah seorang warga Nurddin mengatakan, awalnya pelaku berinisial B hendak mengeluarkan mobilnya.
Tetapi tidak bisa karena dagangan korban menghalangi. Pelaku pun meminta korban untuk menggeser lapaknya agar mobil bisa keluar. Tetapi korban tidak menghiraukan. Merasa kesal pelaku langsung mengambil pisau. Kemudian menyerang korban. Korban pun mengalami luka di bagian leher dan tangan.
"Keduanya ini sama-sama pedagang sayur. Yang mengemper di belakang Pasar Tamrin. Jadi pelaku ini minta baik-baik ke korban menggeser lapaknya sedikit karena mobil mau keluar," ucap Nurddin kepada Klik Kaltim. (*)
Baca juga: Polisi Buru Pelaku Penikaman di Pasar Rawa Indah, Anak dan Isterinya Diamankan
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: