Satgas Pangan Kembali Sidak Minimarket Cari Beras Oplosan; Stok Alami Penurunan

BONTANG- Satgas Pangan Kota Bontang kembali menyisir swalayan modern dan distributor untik memastikan peredaran beras oplosan pada Rabu (23/7/2025).
Satgas pangan didampingi tim inflasi daerah dari Polres Bontang. Rombongan dipimpin Asisten II Sekretariat Daerah Kota Bontang Lukman.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ada lagi 2 jenis beras merk Sania dan Fortune yang tersebar di pusat perbelanjaan modern.
Lukman bilang monitoring ini juga berdasarkan perintah Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris pada Senin (21/7/2025) lalu.
"Kami sidak Eramart, Alfamidi, Indomaret, dan distributor pemasok. Hasilnya sudah tidak ada beras jenis Sania dan Fortune beredar lagi," ucap Lukman kepada Klik Kaltim.
Lebih lanjut dari hasil monitoring, Lukman juga mewarning Distributor tidak kembali memesan 2 jenis tersebut.
Walaupun keduan jenis beras itu sudah tidak lagi masuk sejak 3 pekan tidak menerima pasokan tersebut. Hal itu bertujuan agar masyarakat tidak membeli beras premium dengan kualitas rendah.
"Ini antisipasi. Kami juga belum ada surat resmiyang keluar dari Pemerintah Pusat ihwal je is beras apa saja yanh dilarang. Tapi 2 jenis ini jadi atensi untuk tidak lagi beredar," sambungnya.
Disinggung soal sidak di Pasar Tradisional Lukman mengaku tim akan melakukan sidak di waktu berbeda. Sembari Pemkot Bontang ingin memastikan pedagang tidak merugi pasca ada instruksi larangan penjualan 2 jenis merk itu.
"Pasar nanti kami atur ulang. Saya kira warga juga lebih jeli untuk membeli," tuturnya.
Pasokan Beras Pasca Isu Oplosan Berkurang
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian Debora Kristiani mengatakan, setiap swalayan modern mengalami penurunan pasokan beras premium imbas isu oplosan ini.
Informasi yang didapat tim biasanya per pekan swalayan modern meminta pasokan 100 karung dengan ukuran 5 kilogram. Namun, kini hanya ada sekitar 30-50 karung yang bisa diberi oleh Distributor.
"Ini jadi atensi kami juga jangan sampai ada kelangkaan. Tapi jumlah, yang dipasok masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," ucap Debora.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: