Proyek WTP di Kanaan Rp 22,4 Miliar Molor Lewat Tahun; Dapat Tambahan 50 Hari, Kontraktor Didenda

BONTANG- Proyek pembangunan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air Minum (IPA) Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Kanaan, di Kecamatan Bontang Barat tahun anggaran 2024 molor sehingga masih berlanjut hingga sekarang.
Proyek senilai Rp 22,4 miliar ini dikerjakan kontraktor asal Samarinda PT Risa Binatama yang berhasil menang melalui pengadaan e-Katalog bukan lelang. Proyek ini seharusnya selesai pada Desember 2024 kemarin, hanya saja karena kendala non teknis pengerjaan berjalan lamban.
Klik Kaltim awalnya menemukan proyek itu dikerjakan tanpa ada papan pengumuman. Setelah ditelusuri rupanya papan proyek itu disimpan didalam ruangan material karena terjatuh akibat kayu patah.
Pekerja PT Risa Binatama Samsi mengatakan, akibat terlambat perusahaan meminta pemberian kesempatan atau tsmbahan waktu selama 50 hari.
Konsekuensinya perusahaan harus didenda per hari Rp22,4 juta. Artinya perusahaan harus membayar denda senilai Rp1,2 Miliar akibat keterlambatan.
"Kami sempat tidak ada pengerjaan 1 bulan. Waktu pemancangan Juli ke Agustus dihentikan karena warga protes. Karena pemancangan pakai sistem manual," ucap Samsi kepada Klik Kaltim.
Dari catatannya progres pengerjaan sudah diangka 94 persen. Saat ini perusahaan tinggal mengerjakan beberapa titik saja. Seperti melepas bekisting.
WTP baru itu diketahui mampu menampung air sebanyak 3 ribu kubik. WTP itu bisa menampung air berkapasitas 2x25 liter per detiknya.
"Kami aktif lagi kerja di September awal. Itu pun setiap Sabtu dan Minggu harus libur karena ada ibadah di Gereja Advent Kelurahan Kanaan," sambungnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto mewarning kontraktor untuk bisa cepat menyelesaikan pengerjaan.
Target dari pemberian kesempatan itu kontraktor harus menyelesaikan pengerjaan pada Maret 2025 mendatang. Konsekuensi perusahaan harus mendapatkan denda per harinya.
"Alasan mereka minta tambahan waktu juga masuk akal. Karena pengerjaan sempat disetop akibat pemancangan manual," terang Edi.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: