•   24 April 2024 -

Proyek Pabrik Amonium Nitrat di Bontang Diawasi Kementerian Pertahanan

Bontang - M Rifki
09 Juni 2022
Proyek Pabrik Amonium Nitrat di Bontang Diawasi Kementerian Pertahanan Rombongan Kodim 0908 Bontang mengunjungi pembangunan PT KAN mendukung industri pertahanan Indonesia/ M Rifki- Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM- Proyek pembangunan pabrik Amonium Nitrat di Kawasan Industri Estate mendapat pengawalan TNI. 

Proyek joint venture PT Dahana dengan PT Pupuk Kaltim ini masuk dalam kategori objek vital nasional. Pendirian pabrik bahan peledak ini diawasi oleh Kementerian Pertahanan RI. 

Sejauh ini pengerjaan sudah mencapai 79 persen. Dalam tempo 4 bulan ke depan pembangunan ditarget sudah harus rampung. 

Dalam lawatan ke lokasi proyek, Dandim 0908 Bontang Letkol Arh Choirul Huda memastikan pembangunan objek vital strategis industri pertahanan nasional berjalan kondusif. 

Klik Juga : Alasan PT Wika Ambil Pekerja Luar, SDM Lokal Tak Penuhi Kualifikasi

"Industri ini mendukung pembangunan strategis pertahanan nasional. Dari pantauan keamanan wilayah harus mengawal dan memastikan pembangunan berjalan dengan sesuai target," kata Letkol Arh Choirul Huda saat ditemui, Jumat (10/6/2022). 

Pembangunan pabrik bahan peledak ini harus diawasi penuh agar tak terjadi insiden fatal yang berdampak ke masyarakat. 

Demi tuntutan itu, pengerjaan pabrik ini harus dilakukan hati-hati dan cermat. Namun, manfaat kehadiran pabrik ini juga bisa dirasakan oleh warga Bontang. 

"Butuh keahlian juga dalam memilih tenaga kerja yang harus sesuai kompetensi bidangnya. Jadi calon tenaga kerja lokal harus bisa memperdalam skill yang dibutuhkan, baik masa konstruksi dan masa produksi," terangnya. 

Klik Juga : PT Wika Minta Maaf, Akui Pekerja Lokal Bontang Berkualitas

Dikonfirmasi terpisah, manajemen PT WIKA yang menjadi kontraktor pembangunan Pabrik Amonium Nitrat mengatakan progres saat ini sedikit terlambat. 

Project Manager PT Wika Hadi Prasetyo mengatakan, untuk proses pembangunan harusnya target sekira 82 persen. 

Keterlambatan itu diakibatkan pandemi Covid-19 yang melanda dalam kurung waktu 2 tahun kebelakang. 

Saat beroperasi pabrik ini akan memproduksi  Amonium Nitrat sebanyak 75 ribu metrik ton/tahun. Kemudian ada produksi Nitrit Acid 60 ribu metrik ton/tahun. 

"Meski begitu, kita upayakan progres pembangunan dapat selesai pada Oktober 2022 mendatang," kata Hadi Prasetyo.




TINGGALKAN KOMENTAR