Pedagang Merugi karena Kebijakan Wajib Belajar Malam, Suharno Minta Manfaatkan Hari Libur

KLIKKALTIM.COM - Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bontang mengalami penurunan penghasilan sejak diterapkannya program Wajib Belajar malam.
Keluhan itu mendapat atensi dari Anggota Komisi B DPRD Kota Bontang, Suharno. Ia menyampaikan kelada pelaku UMKM, agar mereka mengambil peluang menaikkan penghasilan dengan memanfaatkan malam libur, di tengah berjalannya program wajib belajar malam.
“Untukmendongkrak pendapat UMKM, mereka bisa memanfaatkan malam libur, seperti malam Sabtu dan Minggu,” kata Suharno, Jumat (13/6/2025).
Salah satu tujuan program wajib belajar malam untuk meningkatkan kualitas belajar dan tetap aktif setelah jam sekolah selesai. Program itu diberlakukan untuk pelajar tingkat SD, SMP, hingga SMA sederajat.
Sementara Suharno melihat, kebanyakan pengunjung malam bukan lagi dari kalangan pelajar, melainkan usia dewasa bahkan sudah berkeluarga.
“Saya melihat yang nongkrong anak-anak dewasa, saya pikir tidak mungkin juga membiarkan anak SD SMP dibiarkan keluar sendirian sama orang tua,” ujar Suharno.
Meski begitu, dia akui kebijakan yang dibuat pasti ada dampaknya. Tetapi dirinya menilai, manfaat wajib belajar sangat penting untuk melindungi masa depan generasi muda.
“Kalau mungkin ada dampaknya, saya fikir tidak signifikan dibanding dengan dampak negatif pelajar,” terangnya.
Sebagai solusi, Suharno mendorongg UMKM mengatur strategi dengan kreatif dan inovatif. Salah satu cara adalah memanfaatkan malam libur.
“Pedagang manfaatkan malam libur,” jelasnya.
Sebagai informasi, Peraturan Walikota (Perwali) Bontang Nomor 8 Tahun 2008 mengatur tentang "Wajib Belajar" pada pukul 19.00 hingga 21.00 WITA. Mulai malam senin hingga jumat, kecuali hari libur. (*Adv/as)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: