Mulai Menurun, Jumlah Warga Bontang yang Menganggur 7.742 Orang
KLIKKALTIM.COM- Jumlah warga Bontang yang masih menganggur di Januari - Agustus tahun ini sebanyak 7.742 orang.
Kendati begitu angka tersebut mengalami penurunan ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya.
Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim yang dirilis per Agustus lalu. Dengan angka tersebut presentase tingkat pengangguran terbuka setara dengan 7,81 persen atau tertinggi se- Kaltim.
Klik Juga : Angka Pengangguran Meningkat, Basri Tak Percaya Data BPS
Masih dari data BPS, di periode Januari - Agustus 2021 lalu jumlah pengangguran sebanyak 8.935 orang atau setara dengan 9,92 persen.
Terjadi penyusutan sebanyak 1.193 orang atau turun sebanyak 2,11 persen.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Bontang Abdu Safa Muha membenarkan jumlah pengangguran memang turun.
Klik Juga : RI Dilanda PHK Massal, Lebih 73 Ribu Buruh Di-PHK
Mengacu pada data angka pencari kerja pada 2022 ini mencapai 4.984 orang.
Angka itu didapat berdasarkan data Dinas Ketenaga Kerjaan Bontang per Agustus 2022 lalu.
Kemudian jumlah pencari kerja itu memperebutkan sekitar 1.468 lowongan.
"Tentu turun angka pengangguran di Bontang. Dari total pencari kerja setidaknya ada 1.079 yang sudah bekerja.
Bahkan, hingga Desember dan para pencari kerja masih bisa mencari loker," kata Abdu Safa Muha kepada Klik Kaltim, Rabu (9/11/2022).
Angka itu terbilang turun dari tahun 2021 lalu. Dimana jumlah pencari kerja mencapai 6.898 orang. Laki-laki 4.875 orang dan perempuan 2.023 orang.
Hal itu berdasarkan data pelayanan kartu kuning AK-1 yang mendaftar atau memperpanjang.
Lowongan kerja yang ada di Disnaker, 1.462 kebutuhan.
Untuk penempatan kerja ada 1.510 orang. Jumlah lenih tinggi karena ada lowongan yang baru ada pengumuman di 2021 dari tahun sebelumnya.
"Makanya Disnaker Bontang terus memberikan pelatihan kerja bagi SDM untuk modal mereka di masa yang akan datang," sambungnya.
Lebih lanjut, Safa Muha juga meminta, agar pendataan BPS bisa diverifikasi. Karena kategori pengangguran itu tidak menyasar pelaku UMKM.
Sepengetahuannya karena pelaku UMKM tidak termasuk golongan pengangguran.
Belum lagi, mereka yang selama dua pekan berturut-turut tidak bekerja dalam satu jam misalnya. Apakah diyakini masyarakat Kota Bontang ada yang seperti itu.
"Jadi data harus di kroscek ulang juga. Karena kan metode sampling. Kalau data Disnaker sesuai kebutuhan pencari kerja," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: