•   03 May 2024 -

Motor Gratis untuk Ketua RT di Bontang Pakai Plat Hitam

Bontang - M Rifki
21 Februari 2023
Motor Gratis untuk Ketua RT di Bontang Pakai Plat Hitam Komisi II DPRD Bontang menggelar rapat kerja bersama Bapenda yang membahas program pemberian motor gratis bagi ketua RT. (Rifki/Klikkaltim)

KLIKKALTIM.COM - Pemkot Bontang akan membagikan motor gratis bagi 499 Ketua RT. Tidak seperti motor dinas yang berplat merah, motor RT di Bontang itu nantinya akan menggunakan plat berwarna hitam.  Hal itu berdasarkan hasil konsultasi bersama BPKP dan LKPP. 

Kepala Bapenda Bontang Rafidah mengatakan, nantinya status motor RT tersebut merupakan inventarisasi masing-masing RT. Itulah sebabnya menggunakan plat hitam. Maka secara otomatis biaya perawatan tak lagi ditanggung oleh Pemkot. Rencananya penyaluran akan dilakukan pada Mei atau Juni 2023 mendatang.   

"Perwalinya sudah siap drafnya. Kalau nanti platnya hitam. Sesuai dengan konsultasi hukum dari BPKP dan LKPP. Tapi akan diperkuat dengan koordinasi dengan BPK," kata Rafidah saat rapat bersama di DPRD Bontang, Selasa (21/2/2023). 

Anggaran untuk pengadaan motor RT dengan judul Belanja Barang untuk Dijual/Diserahkan kepada Masyarakat melalui laman LPSE senilai Rp 11,9 miliar.  Apalagi, ini program merupakan realisasi dalam janji politik dari Wali Kota Bontang Basri Rase, dan Wakil Wali Kota Bontang Najirah. 

Baca juga: 499 Ketua RT di Bontang Dapat Motor dari Pemkot, Anggaran Rp 11 M Tak Termasuk Biaya Perawatan

Sedangkan untuk nama STNK dan BPKB juga masih akan dilakukan pembahasan lebih lanjut. Soal perawatan juga nantinya tidak lagi berada di bawah tanggung jawab Bapenda. 

"Jadi akan ada kesepakatan juga di berita acaranya. Jadi tidak serta merta diberikan begitu saja. Kalau dari konsultasi hukum bisa nanti operasional ditambahkan melalui dana stimulan RT," sambungnya. 

Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam turut mempertanyakan, status kepemilikan. Jangan sampai dengan plat hitam akan menjadi temuan pada kemudian hari. 

Karena jangan sampai ada keselewengan aset. Bahkan statusnya juga dipertanyakan.

"Kalau idenya kami dukung. Karena ini anggarannya besar jadi harus hati-hati," tutur Rustam.




TINGGALKAN KOMENTAR