•   30 June 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Jualan di Dalam Pasar Omzet Hanya Rp 20 per Hari, Pedagang Pilih Ngemper di Pinggir Jalan

Bontang - M Rifki
27 Juni 2024
 
Jualan di Dalam Pasar Omzet Hanya Rp 20 per Hari, Pedagang Pilih Ngemper di Pinggir Jalan Pedagang yang mengemper berjualan di jalan KS Tubun/ M Rifki- Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM- Pagi-pagi buta Mini mulai menggelar terpal di pinggir Jalan KS Tubun pas di samping Pasar Taman Rawa Indah.

Dia bersama puluhan pedagang lainnya kompak berjualan di bahu jalan demi mencari nafkah keluarga.

Bukan tanpa sebab Mini berjualan di pinggir Jalan. Bahkan rela panas-panasan dan juga dihantui rasa khawatir ancaman penggusuran oleh Satpol-PP.

Pedagang yang memiliki lapak di lantai 3 ini pun tidak punya pilihan lain. Alasan untuk menyambung hidup pun disuarakannya.

"Kalau didalam omzet saya paling per hari paling Rp20 ribu. Kalau disini kami bisa dapat Rp400 ribu. Jauh sekali kan bedanya," ucap Mini kepada Klik Kaltim Kamis (27/6/2024).


Lebih lanjut, dari pantauan Klik Kaltim sekitar 20 pedagang memilih mengemper. Mayoritas yang mengemper ini bahkan tidak memiliki lapak di dalam pasar.

Dominasi pedagang justru membuka dengan memarkirkan mobil pick upnya. Alasan itulah memperkuar Mini aktif kembali berjualan.

"Yang lain saja mengemper masa saya tidak boleh. Tapi tahu aja kita kalau ada Satpol-PP yang menjalankan tugas kami akan pindah. Kasih tapi solusi," sambungnya.

Senada dengannya rekan pedagang lainnya Asnah mengaku sudah berjualan diluar hampir 10 hari ke belakang.

Sebelumnya dia diminta untuk berjualan di pelataran belakang pasar. Karena saat itu ditara agar tidak mengemper diluar pagar saat rencana kedatangan Presiden Jokowi.

Dia pun mencoba peruntungan berjualan di dalam. Nyatanya seluruh pedagang justru kembali diminta mengosongkan area pada akhir Mei 2024.

Tawaran UPT Pasar sempat datang. Mereka diminta mengisi lapak sayur di lantai 2. Tetapi tidak diterima karena alasannya khawatir tidak mendapatkan penghasilan.

"Sempat didalam beberapa waktu saja. Tapi ini disuruh pindah lagi. Kami terpaksa mengemper. Kalau di atas jangan harap bisa dapat pebghasilan banyak," sambungnya.

Kayoritas pedagang berjualan sejak subuh hingga pukul 08.00 Wita. Bahkan ada yang siang berjualan dan rela panas-panasan.

"Kalau saya pagi sama sore saja. Kalau  tidak jualan karena panas. Itu lah tuntutan hidup," pungkasnya.






TINGGALKAN KOMENTAR