•   06 May 2024 -

Dinas Luar Negeri

Jadwal Kunjungan Basri ke Korsel Bertambah, Balas Kunjungan JIDCC di Provinsi Jeju

Bontang - M Rifki
15 September 2023
Jadwal Kunjungan Basri ke Korsel Bertambah, Balas Kunjungan JIDCC di Provinsi Jeju Wali Kota Bontang Basri Rase saat memberikan cinderamata ke tim projek Identification Survey Jeju International Development Cooperation Center (JIDCC)/ M Rifki- Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM- Daftar kunjungan dinas luar negeri Wali Kota Bontang Basri Rase ke Korea Selatan dipastikan bertambah. Rombongan wali kota juga akan mengunjungi Provinsi Jeju di Korsel, sebagai kunjungan balasan.

Rombongan Pemkot Bontang menghadiri undangan resmi dalam agenda Forum Pimpinan Ketahanan Bencana yang berlangsung sejak (18-22 Oktober 2023) di Incheon Korea Selatan.

Rencananya, selain Basri rombongan Pemkot Bontang diikuti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Usman, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin, Kepala Dinas Badan Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (BPKAD) Soni Suwito, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang Heru Triatmojo.

Seusai kunjungan di Incheon, wali kota dan anak buahnya bertolak ke ke Provinsi Jeju untuk membalas kunjungan dan berdiskusi tindak lanjut rencana kerjasama pengelolaan sampah dengan nilai anggaran 10 Juta USD atau Rp 150 Miliar.

Baca JugaBasri Dijadwalkan Bertolak ke Korsel Pekan Depan, Bahas Mitigasi Bencana

Tim Identification Survey Jeju International Development Cooperation Center (JIDCC)  pada Rabu (13/9/2023) kemarin telah mengunjungi TPST Kelurahan Bontang Kuala, lahan eks Pasar Rawa Indah di KS Tubun, serta beberapa Bank Sampah seperti di Kelurahan Loktuan dan Kelurahan Belimbing.

"Jadi kita mulai mengatur jadwalnya. Kalau sudah di Korea Selatan bisa sekalian ke Provinsi Jeju untuk bahas kerjasama pengelolaan sampah," kata Basri Rase kepada Klik Kaltim.

Baca JugaLagi Disurvei, Bontang Pontensi Terima Bantuan Dana Rp 150 Miliar dari Korsel

Diharapkan dengan kunjungan balasan antar dua pihak bisa memuluskan rencana kerja sama pengelolaan sampah tersebut.

Menurut Basri Bontang sangat potensial untuk menerapkan skema pengelolaan sampah seperti di Korea Selatan. Hanya saja semua program berjalan atas kerja sama dengan masyarakat.

"Memang harus ada kolaborasi. Kalau kita hanya menjalankan progran tanpa kesadaran warga juga tidak bisa," sambungnya.




TINGGALKAN KOMENTAR