Beras Oplosan Masih Beredar di Pasar Tamrin, Pedagang: Kami Rugi Kalau Ditarik

BONTANG - Kementerian Pertanian sudah merilis 26 merk beras yang diduga dioplos. Dari 26 merk itu, masih terdapat beras yang dijual di Pasar Taman Rawa Indah Kota Bontang. Diantaranya Merk Sania dan Fortune dari Wilmar Group.
Salah seorang pedagang Pasar Tamrin Murni mengaku 2 merk itu tetap dijual karena merupakan stok di bulan Juni 2025 lalu. Jauh sebelum adanya isu beras oplosan beredar.
Alasan beras itu dijual karena modal pedagang telah masuk dari pemasok. Pedagang pun enggan merugi saat pasokan merk itu dilarang untuk dijual.
Sementara stok yang dimilikinya hanya tersisa total 7 karung berukuran 10 kilogram. Dia jual beras itu di harga Rp175 ribu.
"Jangan ditarik dong. Rugi kami pedagang karena sudah bayar untuk modal. Itu juga stok sisa sedikit. Pemasok juga tidak lagi menjual dan stok baru juga sudah tidak ada lagi," ucap Murni.
Lebih lanjut, Murni mengaku tim gabungan sudah memeriksa semua jenis beras miliknya. Dari hasil pengecekan juga tidak ada instruksi untuk menarik atau melarang penjualan beras tersebut.
Beras itu tetap dipajang bersamaan dengan jenis lainnya. Untuk pembelian dirinya menyerahkan sepenuhnya ke pelanggan.
"Kami tidak ada makan juga. Justru pedagang jadi korban juga. Tidak tahu kalau itu beras dioplos," sambungnya.
Diketahui, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri tengah memeriksa empat produsen beras terkait dugaan pelanggaran beras oplosan. Sebanyak empat produsen beras diduga melakukan pelanggaran mutu dan takaran beras.
Pada Kamis (10/7/2025), empat produsen utama telah dipanggil dan diperiksa, yaitu:
• Wilmar Group
• PT Food Station Tjipinang Jaya
• PT Belitang Panen Raya
• PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group)
Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, satgas bersama tim Kementan menemukan berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah merek dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Daftar Merek Beras yang Diduga Oplosan
Berikut adalah sejumlah merek beras yang disebut oleh menteri pertanian dalam keterangan pers, lengkap dengan wilayah sampel yang diperiksa:
Wilmar Group
(Sampel dari Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Jabodetabek, Yogyakarta)
• Sania
• Sovia
• Fortune
• Siip
PT Food Station Tjipinang Jaya
(Sampel dari Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Aceh)
• Alfamidi Setra Pulen
• Beras Premium Setra Ramos
• Beras Pulen Wangi
• Food Station
• Ramos Premium
• Setra Pulen
• Setra Ramos
PT Belitang Panen Raya
(Sampel dari Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Aceh, Jabodetabek)
• Raja Platinum
• Raja Ultima
PT Unifood Candi Indonesia
(Sampel dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat)
• Larisst
• Leezaat
PT Buyung Poetra Sembada Tbk
(Sampel dari Jawa Tengah dan Lampung)
• Topi Koki
PT Bintang Terang Lestari Abadi
(Sampel dari Sumatera Utara dan Aceh)
• Elephas Maximus
• Slyp Hummer
PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group)
(Sampel dari Yogyakarta dan Jabodetabek)
• Ayana
PT Subur Jaya Indotama
(Sampel dari Lampung)
• Dua Koki
• Beras Subur Jaya
CV Bumi Jaya Sejati
(Sampel dari Lampung)
• Raja Udang
• Kakak Adik
PT Jaya Utama Santikah
(Sampel dari Jabodetabek)
• Pandan Wangi BMW Citra
• Kepala Pandan Wangi
• Medium Pandan Wangi. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: