Belajar dari Insiden Kapal Bontang - Mamuju, Amir Desak Pelni Segera Buka Pelayaran Baru
KLIKKALTIM.COM - Insiden kapal kandas yang memuat penumpang asal Bontang menuju Mamuju, Minggu (28/11/2021) seharusnya menjadi alasan Pelni segera membuka pelayaran Bontang - Mamuju.
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina, mendesak agar pemerintah segera menyediakan lajur pelayaran ini.
Sebab, selama ini, kapal angkutan yang melayani pelayaran ke Mamuju dari Bontang menggunakan kapal tak layak.
"Dari kejadian ini, harusnya pemerintah sudah mengambil langkah sigap. Memang selama ini angkutan dari sana (Mamuju) ke Bontang kurang layak ditumpangi penumpang," ungkap Amir kepada Klik Kaltim, Minggu (28/11/2021).
Amir mengatakan, mobilitas warga Bontang ke Mamuju cukup tinggi. Selama ini, mereka menumpangi perahu dari pelabuhan rakyat di Tanjung Laut.
Klik Juga : Amir Minta Pelayaran Bontang-Mamuju- Palu Segera Dibuka Sebelum Lebaran
Perahu yang sedianya tak layak ditumpangi, namun karena tak ada pilihan lain, warga mau tak mau menumpangi kapal itu.
"Cobalah pemerintah ini buka mata, kasian masyarakat kalau begini. Kita inginkan masyarakat itu diberikan pelayanan yang wajar lah," keluhnya.
Saat ini, Amir dan rekan se-komisinya di DPRD Bontang tengah melobi Direktorat Lalu Lintas Angkatan Laut, Kementrian Perhubungan (Kemenhub) agar memberi izin pelayaran Bontang - Mamuju.
Klik Juga : Dorong Percepatan Izin Kapal Cepat, Komisi III Bakal Datangi Kemenhub
Saat ini, layanan penyeberangan itu sisa menunggu izin saja. Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Balikpapan juga sudah memberi sinyal positif.
"Mengajak Dinas Perhubungan, DPRD Bontang, mudah-mudahan ada sinyal" ungkapnya.
Ia pun berharap, pemerintah memberikan atensi khusus agar masyarakat segera menikmati operasional kapal cepat Bontang - Palu - Mamuju.
"Kalau bisa pemerintah punya perhatian untuk kapal ini segera ada," jelasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: