Banjir di Guntung saat Malam Hari; Jalanan Terendam, Warga Khawatir Buaya Masuk Pemukiman

BONTANG- Hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa (5/3/2025) sore kemarin menyebabkan sungai di Kelurahan Guntung meluap sekitar pukul 23.00 Wita. Kiriman air dari wilayah hulu membuat badan sungai tak mampu menampung debit air hingga meluber ke pemukiman warga.
Dampak banjir akses jalan pemukiman warga terendam air. Selain badan sungai yang tak cukup besar, kondisi drainase yang dangkal juga memperparah kondisi banjir.
Selain menyulitkan warga beraktivitas, banjir yang terjadi saat malam mengkhawatirkan sebab satwa buaya acap kali muncul di pemukiman warga.
Salah seorang warga Arman mengatakan, air sudah mulai naik sejak pukul 22.30 Wita. Akibatnya warga yang ingin melintas pun harus hati-hati. Warga juga khawatir saat genangan air merendam terdapat buaya. Apalagi banjir yang terjadi ini pada malam hari.
"Ini karena sungai meluap. Akses jalan Tari Enggang jadi terendam air," ucap Arman.
Klik Kaltim berupaya mengkonfirmasi Lurah Guntung Deny Febrian melalui pesan singkat WhatsApp. Namun hingga berita ini terbit belum ada jawaban terkait berapa wilayah yang terdampak banjir.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Bontang membutuhkan dana Rp 50 miliar untuk membangun kolam polder di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara. Kolam ini diyakini menjadi satu-satunya cara untuk menanggulangi banjir di wilayah Guntung.
Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto mengatakan, banjir di Guntung hanya bisa ditanggulangi dengan membangun polder.
Polder ini memiliki 2 fungsi, yakni menampung air kiriman dari wilayah hulu sungai Kutai Timur dan saat banjir rob air laut.
"Butuh bangun polder di sana. Kami sudah ancang-ancang untuk jalanin pembangunan dengan estimasi biaya Rp50 miliar," ucap Edi
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: