Asrama HMB Makassar Disegel, DPRD Bontang Jadwalkan Kunjungi Lokasi

KLIKKALTIM.COM- Aksi penyegelan bangunan asrama baru Himpunan Mahasiswa Bontang di Makassar disesalkan Anggota DPRD Bontang. Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina menjadwalkan pergi meninjau bangunan di sana bulan ini. 

Menurutnya, kejadian ini harus cepat disikapi. Apalagi asrama baru itu harusnya sudah bisa dipakai oleh mahasiswa. 

"Saya sangat sesalkan itu. Harusnya Pemkot Bontang cepat bergerak menyelesaikan persoalan di sana. Jangan bikin malu lah," kata Amir Tosina kepada Klik Kaltim, Jumat (3/3/2023). 

Kata Amir, rencananya Komisi III akan menjadwalkan sidak di Makassar. Hal itu untuk mengetahui kondisi terkini yang terjadi di sana. 

Baca Juga : Bangunan Asrama Baru HMB Makassar Disegel Penyedia Material 

Pembangunan aarama di Makassar itu sudah sejak lama diusulkan. Barulah pada tahun lalu Pemkot Bontang menggelontorkan anggaran untuk perhatian kepada mahasiswa di sana

"Saya akan jadwalkan di bulan ini akan kesana. Sangat miris melihat kejadian tersebut," sambungnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan, PUPRK Bontang, Robysai Manassa Malisa mengatakan, bangunan itu masih dalam tahap pemeliharaan. 

Baca Juga : Basri Harap Lahir Gagasan Strategis dari Alumni IKA HMB

Soal lain dengan dinamika adanya tunggakan kepada pemasok material itu disebut tanggung jawab dari kontraktor. 

"Maaf lagi rapat. Asrama sudah selesai tapi masih pemeliharaan dan  tanggung jawab kontraktor. Terima kasih," singkat Roby. 

Sebelumnya, bangunan baru Asrama Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB) di Makassar disegel pemasok material. Sejak Sabtu (25/2/2023) malam, bangunan baru itu ditulisi disegel. 

Dengan tulisan "Janji-janji terus asrama ini disegel sampai hak kami dibayarkan pihak kontraktor/Pemda". Tidak hanya itu tulisan menggunakan bahan pilox berwarna biru juga ada ditembok bangunan yang baru saja selesai. 

Diketahui, pada 2022 lalu Pemkot Bontang menggelontorkan anggaran pembangunan Asrama di Makassar dengan pagu senilai Rp 1,5 miliar. 

Berdasarkan laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) proyek itu dikerjakan oleh CV Punggawa Tehnik dengan nilai kontrak Rp 1,2 miliar.