•   15 May 2024 -

Ambo Tak Hadir Rembuk, Relokasi Buaya di Guntung Bakal Dikawal Polisi

Bontang - M Rifki
19 September 2023
Ambo Tak Hadir Rembuk, Relokasi Buaya di Guntung Bakal Dikawal Polisi Rembuk warga di Kelruahan Guntung pada Minggu (17/9/2023) malam/ Ist- Klik Kaltim. 

KLIKKALTIM.COM - Kelurahan Guntung kembali menggelar rembuk warga pada Minggu (17/9/2023) malam untuk membahas relokasi buaya yang membahayakan masyarakat. 

Kepada Klik Kaltim, Lurah Guntung Denny Febrian di dalam pertemuan itu semua unsur baik itu Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan tokoh masyarakat hadir. 

Bahkan juga spesifik membahas terkait adanya oknum yang melarang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim untuk merelokasi buaya yang masuk ke pemukikan, Sabtu (16/9/2023) lalu. 

Baca juga: Ambo Tak Mau Riska Dievakuasi, Dapat Cuan Segini Tiap Bulan dari Youtube

Kendati demikian pertemuan malam tadi tidak dihadiri oleh Youtuber Ambo yang memiliki kedekatan dengan binatang liar yaitu Buaya Riska. Alasannya ialah tidak enak badan.

Diskusi malam itu menghasilkan kesimpulan untuk tetap meminta relokasi buaya di atas tiga meter. Rencananya akan bersurat ke Aparat Kepolisian agar mendampingi BKSDA saat proses relokasi buaya yang membahayakan warga lainnya. 

Cukup kejadian penyerangan buaya pada (8/8/2023) lalu yang dialami warga. Diketahui juga sampai saat ini korban juga masih terbaring untuk proses penyembuhan pasca insiden mencekam malam itu. 

"Kita sudah cermati dan membahas warga sepakat akan bersurat ke Polres Bontang untuk bisa mendampingi BKSDA dalam evakuasi biaya yang masuk ke pemukiman warga," kata Denny Febrian Kepada Klik Kaltim. 

Lebih lanjut, setelah berkomunikasi dengan Ambo. Pihak Kelurahan Guntung menerima usulan permintaan pertemuan kembali yang akan berlangsung pada Kamis (21/9/2023).

Dalam hal ini Denny Febrian menegaskan tidak ada fokus pencarian terhadap buaya Riska yang memiliki kedekatan dengan Ambo. 

Hanya saja semua pihak berkeinginan persoalan ini agar cepat selesai dan bisa disepakati secara bersama. Dirinya tidak menginginkan adanya potensi konflik dalam menyelesaikan persoalan tersebut. 

"Kita selalu bermusyawarah.Termasuk pak Ambo yang meminta pertemuan lanjutan kita akan fasilitasi. Yang disasar ini buaya yang potensi konflik dengan manusia. Bukan hanya menjurus ke Buaya Riska," tuturnya. 

Diberitakan sebelumnya, BKSDA Kalimantan Timur telah menyusur Sungai Guntung  beberapa waktu lalu. Niatnya ialah untuk merelokasi buaya yang kerap masuk area permukiman. Namun ada oknum yang menghalangi proses tersebut.

Relokasi merupakan kesepakatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Selasa (12/9/2023) lalu bersama dengan DPRD Bontang dan pihak Kelurahan Guntung, Bontang Utara. 

Kepala Seksi Wilayah Dua Tenggarong BKSDA Kaltim Suriawati Halim mengatakan, sudah tiga hari kebelakang tim berada di lapangan. Pihaknya sempat melihat ada dua aktivitas buaya berukuran diatas 3 meter yang siap untuk direlokasi. Hanya saja kondisi di lapangan berbeda. 

Tim dilapangan mendapat upaya penghalang-halangan dari oknum agar tidak merelokasi hewan buas tersebut. Walhasil tim kemudian ditarik mundur untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.  

"Tim sudah tiga harian ini ke sana. Tetapi memang belum bisa. Ada dua buaya besar ditemukan. Tim siap saja untuk merelokasi. Tapi ada terhalang oknum," kata Suriawati kepada Klik Kaltim.

Baca : Dihalangi Oknum, BKSDA Batal Relokasi 2 Buaya Berukuran 3 Meter di Guntung




TINGGALKAN KOMENTAR