•   05 May 2024 -

5 Organisasi Nakes Gelar Aksi Damai Tolak Pengesahan RUU Kesehatan

Bontang - M Rifki
08 Mei 2023
5 Organisasi Nakes Gelar Aksi Damai Tolak Pengesahan RUU Kesehatan 5 organisasi profesi kesehatan se-Kota Bontang menggelar aksi damai menolak pengesahan RUU Kesehatan di pelataran RSUD Bontang/Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Puluhan petugas medis yang tergabung dalam 5 organisasi profesi kesehatan se-Kota Bontang menggelar aksi damai menola pengesahaan Rancangan Undang-Undang Kesehatan di depan RSUD Bontang Taman Husada, Senin (8/5/2023). 

Kelima organisasi ini meliputi  Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). 

Ketua IDI Bontang dr Anwar Arsyad mengatakan, aksi ini juga serentak dilakukan di Indonesia. Suara seluruh elemen kesehatan juga disampaikan secara damai. 

Baca JugaMahasiswa Desak DPRD Bontang Segera Surati Jokowi Tolak Omnibus Law

Dengan lahirnya RUU Kesehatan justru tidak memberikan kepastian hukum kepada profesi yang dijalani. Dukungan aksi damai pun dilakukan di setiap fasilitas kesehatan yang ada di Bontang. 

"Secara nasional ini serentak. Kalau untuk yang di daerah juga melakukan gerakan dukungan penolakan RUU Kesehatan yang justru melemahkan sistem dan profesi itu sendiri," terang dr Anwar kepada Klik Kaltim, Senin (8/5/2023).

Tuntutan diantaranya, perlindungan kepastian hukum untuk tenaga kesehatan tidak masuk didalam RUU yang dirancang. Kedua, eksistensi didalam organisasi profesi ikut dilemahkan. 

Padahal, organisasi yang berdiri saat ini diikuti seluruh tenaga profesi baik itu dokter, apoteker, bidan dan perawat.  Termasuk arah pendidikan Kedokteran yang dialihkan ke Kementerian Kesehata. 

Kemudian, untuk tuntutan terakhir soal adanya sikap antikritik dari Kemenkes yang memecat perihal dr Zainal Muttaqin dari RSUP Kariadi. 

"Tiga tuntutan ini yang kita dukung. Jadi jangan dulu di sahkan RUU Kesehatan. Karena itu sangat mencoreng profesi tenaga kesehatan," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR