Anggaran Makanan Tambahan Atasi Stunting di 3 Kelurahan Bontang Rp 237 Juta, Dibagikan untuk 2.655 Anak
Desakan dewan supaya pemerintah memberi subsidi makanan bergizi kepada balita cukup beralasan. Alokasi anggaran kesehatan yang besar sekitar Rp 495 miliar atau 15 persen dari APBD Bontang rupanya tak ‘semanis’ dengan realisasinya.
BONTANG- Alokasi anggaran untuk pemberian makanan bergizi kepada balita di 3 Kelurahan dengan stunting tertinggi di Bontang tercatat hanya Rp 237 juta. Uang ini dibelanjakan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 2.655 anak yang dibagikan di posyandu ketiga wilayah tersebut.
Sumber anggaran untuk PMT ini berasal dari program di tiap RT yang melekat di kelurahan. Bukan alokasi khusus dari dinas terkait.
Adapun ketiga wilayah dengan kasus stunting tertinggi diantaranya, Kelurahan Bontang Lestari dengan prevalensi stunting 35 persen. Disusul Kelurahan Berbas Pantai dengan prevalensi stunting 27,5 persen dan Kelurahan Tanjung Laut Indah prevalensi stuntingnya 27,2 persen.
Bontang Lestari
Anggaran untuk pemberian makanan bergizi di Bontang Lestari tahun ini Rp 40 juta. Uang tersebut disalurkan melalui program PMT kepada 431 balita di sana selama 1 tahun atau dengan kata lain tiap anak dijatah Rp 92 ribu setahun. Di wilayah pesisir ini, jumlah balita yang stunting sebanyak 166 anak.
Lurah Bontang Lestari Muhammad Akbar Aditya menjelaskan, program pemberian makanan tambahan (PMT) setiap kunjungan ke posyandu. Akbar mengaku tingginya angka stunting di Bontang Lestari sebab partisipasi yang kurang.
"Untuk anggaran dialokasikan Rp40 juta dalam program PMT penyuluhan. Jadi setiap bulan ada PMT yang diberikan kepada peserta posyandu," ucap Akbar belum lama ini.
Berbas Pantai
Sementara itu, kondisi tak jauh berbeda di Kelurahan Berbas Pantai dengan jumlah balita sasaran sebanyak 929 anak alokasi anggaran untuk PMT yang dibagikan sebesar Rp 72 juta tahun ini. Berarti untuk tiap anak dijatah Rp 77 ribu per tahun. Di wilayah Kelurahan Berbas Pantai ini tercatat 112 anak di sana stunting.
Lurah Berbas Pantai Hadi mengatakan alokasi dana stunting diambil dari program RT yang tersebar di 24 RT masing-masing mengalokasikan Rp 3 juta.
Penyaluran PMT ini diurus oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat. Makanan tersebut kemudian dibagikan kepada warga yang datang ke posyandu.
"Di Berbas Pantai angka yang urunan itu berfasarkan rembuk seluruh RT. Paling tidak terdapat untuk alokasi stunting. Akan kami tingkatkan di 2025," ucap Hadi.
Tanjung Laut Indah
Sementara itu, di wilayah Kelurahan Tanjung Laut Indah jumlah sasaran balita sebanyak 1.295 anak. Mengutip laman Sistem Rencana Umum Pengadaan (Sirup) LKPP anggaran untuk pembiayaan PMT di kelurahan ini sebesar Rp 125,8 juta.
Dana tersebut dibelanjakan untuk penyediaan 4.498 porsi makanan atau setiap balita di kelurahan ini menerima 3-4 kali dalam satu tahun makanan PMT di posyandu. Di wilayah Berbas Pantai tercatat ada 112 anak stunting.
Klik Kaltim berupaya mengkonfirmasi Lurah Tanjung Laut Indah Ardiansyah. Namun hingga berita ini diterbitkan belum mendapatkan jawaban.
Anggota DPRD Bontang Muhammad Sahib mengkritisi pemerintah dengan alokasi anggaran tersebut. Padahal Pemkot mengklaim alokasi anggaran untuk urusan kesehatan 15 persen dari total APBD Bontang tahun ini atau sekitar Rp 495 miliar.
“Untuk apa itu diatas kertas anggaran sampai miliaran. Tapi untuk makanan anak balita hanya segitu saja,” ungkap Sahib.
Dewan meminta agar pemerintah segera merealisasikan program pemberian makanan bergizi kepada seluruh balita dan ibu-ibu muda. “Ini urusan penting kok, sangat penting loh,” tandasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: