•   25 April 2024 -

Minimalisir Risiko Banjir, Pupuk Kaltim Kenalkan Teknologi Early Warning System

Society - Syafril D
18 September 2019
Minimalisir Risiko Banjir, Pupuk Kaltim Kenalkan Teknologi Early Warning System Manajemen Pupuk Kaltim bersama peserta Seminar Nasional Teknologi Early Warning System di STITEK Bontang (Foto: CSR Pupuk Kaltim)

KLIKKALTIM.COM - Persoalan banjir yang kerap terjadi dan mengundang kekhawatiran masyarakat Bontang, menarik perhatian Pupuk Kaltim dengan menggagas upaya mitigasi serta pencegahan melalui pemanfaatan teknologi Early Warning System, berupa tools pendeteksi banjir untuk peringatan dini masyarakat.

Inovasi tersebut dikenalkan ke puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia, pada Seminar Nasional yang digelar di Sekolah Tinggi Teknologi (Stitek) Bontang, Rabu (18/9/2019) pagi.

Teknologi Early Warning System saat ini tengah diuji coba di area Kampung Aren Jl Ahmad Yani Kelurahan Api-api Bontang Utara, yang merupakan kawasan binaan Pupuk Kaltim pada program Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas, pengembangan inisiasi program Inkubator Bisnis (Inbis) Permata Bunda.

Staff Departemen CSR Pupuk Kaltim sekaligus penanggungjawab program Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas Nikita Adriyani, mengatakan teknologi ini awalnya respon Pupuk Kaltim terhadap kekhawatiran masyarakat Kampung Aren akan bencana banjir yang bisa saja terjadi tiba-tiba, dan berpengaruh terhadap kesinambungan program yang digagas perusahaan melalui Inbis Permata Bunda dengan masyarakat sekitar.

Hal tersebut pun memunculkan ide untuk melakukan pencegahan serta upaya mitigasi, guna mengurangi risiko yang terjadi di kawasan binaan Pupuk Kaltim tersebut.

"Akhirnya tim inovasi Pupuk Kaltim menggagas teknologi Early Warning System, sebagai upaya mitigasi dan peringatan dini akan banjir. Sebab kita tak bisa mengindar jika itu (banjir) terjadi, tapi minimal bisa mengantisipasi dan mengurangi kerugian akibat banjir," ungkap Nikita.

Seminar Nasional Teknologi Early Warning System digelar Pupuk Kaltim di STITEK Bontang (Foto: CSR Pupuk Kaltim)

Pelaksana Tugas (Plt) Superintendent Bina Wilayah Departemen CSR Pupuk Kaltim Agus Hermanto, pun menyebut terknologi ini wujud kepedulian Pupuk Kaltim bagi masyarakat agar lebih waspada saat hujan, khususnya di kawasan rawan banjir di Kota Bontang.

Upaya ini juga pengembangan konsep CSR Pupuk Kaltim, dari sebelumnya cenderung pada one shoot charity yang dinilai tak lagi relevan dan sesuai kebutuhan masyarakat. Melalui kesinambungan program, Pupuk Kaltim lebih mengedepankan manfaat yang jauh lebih besar dengan menyasar lingkup secara lebih luas bagi masyarakat.

"Hal ini lah yang membuat Pupuk Kaltim mendorong pengembangan teknologi ini, agar masyarakat bisa waspada terhadap banjir. Serta dapat mengantisipasi sejak dini potensi banjir di wilayah masing-masing," kata Agus Hermanto.

Kegiatan ini pun disambut positif Wakil Ketua Stitek Bontang Herri Susanto, dan berharap teknologi Early Warning System yang dikembangkan Pupuk Kaltim dapat membantu persoalan banjir yang terus jadi momok bagi masyarakat. Juga bagi peserta bisa menjadi tambahan pengetahuan, sekaligus mendorong upaya serupa lahir dari gagasan lain dari para peserta.

"Ini adalah momen yang baik bagi kita untuk saling berbagi pengetahuan, dan bisa menjadi motivasi bagi peserta untuk lebih produktif dengan melahirkan berbagai inovasi baru kedepannya," ucap Herri.

Teknologi Early Warning System selanjutnya disebut Automatic Water Level Recorder (AWLR), berupa piranti yang berfungsi mengukur suatu objek seperti tanah, air dan sebagainya. Teknologi ini dapat diaplikasikan di danau, bendungan, sungai ataupun aliran irigasi sebagai pengganti sistem pengukuran konvensional.

Alat ini juga berfungsi mengurangi potensi kesalahan pencatatan dan pengukuran (human error), karena bergerak berdasarkan sensor yang dipasang. Teknologi AWLR terbentuk dari 4 komponen utama, yakni sensor, controller, frame support dan power supply.

"Cara kerja AWLR cukup sederhana, yakni sensor infra red akan menangkap atau mencatat level air sungai tempat alat dipasang. Pencatatan dilakukan sepanjang waktu, selama AWLR memiliki daya yang berasal dari power supply," papar Willis Agung Permadi, selaku pengembang teknologi AWLR dari tim inovasi Pupuk Kaltim.

Selain teknologi Early Warning System, seminar nasional turut mengenalkan aplikasi Iam A-ren oleh Johan Tectona, pengembang dari Deep Dive Project Jakarta. Dan keynote speech bertajuk "Peran Millenial di Era Digitalisasi" oleh Herri Susanto.

Perwakilan mahasiswa berasal Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta, Universitas Brawijaya Malang, STIE Malangkucecwara, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, STITESA Surabaya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Mulawarman Samarinda, Polnes Samarinda, UN Makassar, UI, Universitas Widya Gama Samarinda, Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan STITEK Bontang. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR