Keluarga Curiga Wanita Tewas di Apotek Kimia Farma Samarinda Sengaja Dikunci
KLIKKALTIM - Keluarga wanita berinisial BT (56) yang ditemukan tewas membusuk di gudang apotek di Samarinda curiga soal penyebab kematian BT. Melansir detikcom, keluarga menduga ada pihak yang sengaja menguncikan korban di dalam gudang.
“Dugaan korban ini dikunci,” kata keluarga korban, Jusman kepada detikcom, Rabu (20/3/2024).
Jusman mengatakan pihak keluarga menduga ada pelaku atas kematian BT yang ditemukan di dalam gudang tersebut. Terlebih, hasil visum yang diterima keluarga, korban dinyatakan meninggal lantaran kelaparan dan kehausan.
“Ada (dugaan) pelaku, karena kalau ngelihatin jenazah didapat mustahil kalau tidak ada apa-apa. Cuma hasil autopsi mengatakan meninggal karena kehausan, kelaparan,” ujarnya.
Dugaan itu menurut Jusman diperkuat dengan kejanggalan CCTV yang tidak ada. Selain itu hasil visum menyebut korban telah meninggal selama 5 hari saat berada di dalam gudang.
“Ibu guru (korban) ini kalau posisi lagi kumat dia lakukan nyanyi berdoa dan menangis dari tiga itu tidak ada yang tidak bersuara. Dan itu tidak masuk akal sama sekali, kalau memang hasil autopsi itu mengatakan 5 hari (meninggal). Berarti selama berhari-hari di dalam (gudang) itu mustahil kalau tidak ada dengar suara,” ungkapnya.
Sementara menurut Jusman posisi gudang terletak tidak jauh dari musala dan toilet apotek. Hal itulah yang membuat pihak keluarga mempercayai korban tewas tidak wajar.
“Sementara itu (gudang lokasi korban ditemukan) merupakan tempat akses ke musala dan toilet. Itu janggal sekali buat kami,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, mayat TB ditemukan di apotek Kimia Farma Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Minggu (18/2). Mayat BT pertama kali didapati oleh cleaning service.
“Yang menemukan itu cleaning service, ditemukan di gudang paling belakang apotek,” ucap Kapolsek Samarinda Kota Kompol Tri Satria Firdaus kepada detikcom, Senin (18/3).
Menurut Tri, TB diketahui dikabarkan hilang saat kontrol bersama suaminya di Rumah Sakit Jiwa (RSJD) Atma Husada Samarinda bersama suaminya pada Rabu (31/1). Saat itu, korban mengaku sedang haus sehingga sang suami mencarikan korban air minum.
“Itu tanggal 31 Januari saat kontrol. Selesai kontrol sambil menunggu obat korban bilang sama suaminya kalau dia haus. Jadi suaminya pergi beli minuman dan suaminya sempat pesan ke istrinya (korban) tunggu aja di sini jangan ke mana-mana,” ungkapnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: