•   26 April 2024 -

Pasutri Bakar ODGJ Demi Klaim Asuransi; Lebih Gila dari Orang Gila

Regional - Redaksi
02 November 2022
Pasutri Bakar ODGJ Demi Klaim Asuransi; Lebih Gila dari Orang Gila Pasangan suami istri (pasutri) di Bengkalis, Riau Hendra dan Susi. (ist)

KLIKKALTIM - Pasangan suami istri (pasutri) di Bengkalis, Riau Hendra dan Susi nekat membunuh orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) agar bisa mengklaim asuransi. Seperti apa aksi pembunuhan sadis itu?

Dari catatan detikSumut, Rabu (2/11/2022) ada beberapa fakta yang diungkap polisi dalam kasus tersebut. Fakta-fakta itu mulai dari utang, klaim asuransi hingga nekat membunuh pria ODGJ yang ditemukan di pinggir jalan. Berikut ulasannya:

Hendra Terlilit Utang Rp 180 Juta

Pelaku utama adalah Hendra. Dia memiliki utang kepada beberapa orang yang ada di Mandau dan Pinggir, Bengkalis. Utangnya yakni Rp 180 juta dan sudah lama tak dibayar.

"Alasannya karena ada hutang piutang dengan beberapa orang. Lalu Hendra melakukan rekayasa pembunuhan untuk mencairkan dana asuransi," ujar Kapolres Bengkalis, AKBP Indra Wijatmiko kemarin.

Karena tidak bisa bayar utang, Hendra pun mulai putar otak untuk merencanakan aksi pembunuhan. Seluruh dokumen pun mulai disiapkan dan koordinasi dengan sang istri bernama Susi.

Pelaku Cari Korban Secara Acak

Hendra pergi meninggalkan rumah pada Rabu (26/10). Dia berjalan ke daerah Duri untuk mencari korban secara acak untuk dibunuh dan dibakar di dalam pikap milik mereka, yang nantinya seolah-olah orang itu adalah dirinya.

"Hendra ini jalan ke Duri, dia carilah korban secara acak di sana. Dapatlah satu orang yang mengalami gangguan jiwa atau orang dalam gangguan jiwa (ODGJ)," kata Indra.

Hendra lalu membujuk ODGJ tersebut agar ikut dengannya. Kepada korban, Hendra mengaku akan memberikan pekerjaan dan sejumlah fasilitas lainnya.

Selain itu, Hendra juga membelikan korban somay dan memberikan uang Rp 5 ribu. Di mana keduanya baru bertemu dan belum pernah kenal sebelumnya.

"Mereka tidak pernah kenal dan baru saja ketemu hari itu. Itulah langsung dibawa dan dieksekusi di jalan baru dibakarnya di TKP penemuan mobil dan mayat di Jalan PT Arara Abadi," kata Indra.

Incar Klaim Asuranasi Jiwa Rp 150 Juta

Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Reza mengatakan Hendra nekat menghabisi ODGJ karena ingin mencairkan asuransi jiwa. Hendra meminta sang istri, Susi untuk mengurus asuransi setelah ada kabar diduga tewas terbakar dalam pikap.

"Alasannya memang karena utang piutang. Lalu dia melakukan rekayasa pembunuhan untuk mencairkan dana asuransi. Namun sebelumnya Susi sudah mengakui rencana Hendra," katanya.

"Ada asuransi katanya Rp 150 juta, Hendra kemudian merekayasa kematian untuk merekayasa asuransi jiwa. Dia membunuh ODGJ yang biasa mangkal di Duri," kata Kasat.

Polisi Curiga Karena Mayat Tidak Boleh Diautopsi

Kanit Reskrim Polsek Pinggir Bengkalis, Iptu Gogor Ristanto mengatakan polisi sejak awal sudah curiga dengan perilaku pelaku Susi (34). Di mana Susi menolak suaminya yang disebut terbakar dilakukan autopsi.

"Kami curiga sejak awal karena menolak untuk autopsi. Jadi setelah ditemukan awal kan diduga korban adalah Hendra, tapi istrinya tak mau autopsi," kata Gogor.

Secara psikologis, kata Gogor, biasanya istri korban pembunuhan akan meminta polisi mengusut tuntas. Namun berbeda dengan Susi yang ikhlas dan langsung menguburkan mayat hangus tersebut.

"Biasanya kan kalau suami meninggal tak wajar istri minta usut tuntas, serahkan ke polisi semuanya. Ini berbeda, dia memilih untuk langsung dikuburkan. Ya gerak-gerik juga ada yang janggallah ya," katanya.

Hendra Ditangkap Polisi di Tempat Persembunyian

Polisi mengendus keberadaan Hendra dari Handphone yang aktif. Di mana handphone tersebut berganti nomor dan menghubungi istrinya minta untuk tak melapor ke polisi.

Selain itu, Hendra juga mengancam Susi dan minta agar mengurus klaim asuransi miliknya. Dari situlah keberadaan Hendra terendus polisi.

"Kami melaksanakan penyelidikan dan mendeteksi HP korban bernama Hendra ini aktif di Siak Hulu. Kami kejar dan ternyata korban masih hidup di sana," katanya.

Penyidik pun sempat bingung mendapati Hendra yang dilaporkan istrinya tewas di insiden tersebut ternyata masih hidup. Ia kemudian dibawa ke Mapolres Bengkalis untuk pemeriksaan.

Penyidik lalu mengusut dan mendalami siapa korban yang tewas dalam mobil pikap di Jalan PT Arara Abadi, Tasik Serai Bengkalis pekan lalu. Hasilnya, orang yang hangus terbakar tersebut adalah ODGJ.

"Lalu kami tanya siapa korban, ternyata korban adalah ODGJ yang biasa di Jalan Hang Tuah Duri. Dia jemput, dibawa dan dihabisi baru dibakar," kata Kapolres. (*)

 




TINGGALKAN KOMENTAR