•   06 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Basri Rase Tidak Percaya Hasil Survei Elektabilitasnya Rendah, Klaim Masih yang Tertinggi

Politik - M Rifki
15 Agustus 2024
 
Basri Rase Tidak Percaya Hasil Survei Elektabilitasnya Rendah, Klaim Masih yang Tertinggi Wali Kota Bontang Basri Rase usai menghadiri seremoni pelantikan Anggota DPRD Bontang periode 2024 - 2029 di Kantor Sekretariat Dewan, Kamis (15/8/2024)/M Rifki - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Calon Wali Kota Basri Rase tidak percaya hasil survei yang dirilis Sinergi Data Indonesia (SDI) yang beberkan elektabilitasnya hanya 24 persen.

Basri mengklaim hasil survei itu bukan hasil penuh keinginan masyarakat menyeluruh. Apalagi metodenya adalah sampling.

"Kamu percaya hasil survei itu. Saya tidak percaya. Karena survei internal saya menghasilkan tinggi," ucap Basri kepada Klik Kaltim usai pelantikan DPRD Bontang, Kamis (15/8/2024).

Kepada Klik Kaltim, Basri menganggap survei itu merupakan strategi calon lain untuk menaikkan elektabilitas.


Dirinya pun menghargai siapapun yang melakukan langkah itu. Menurutnya hasil survei internal yang dirinya lakukan menganggap angkanya tinggi.

Survei itu berlangsung pada Juni 2024 lalu. Bahkan dilihat juga dari antusiasme warga dalam agenda deklarasi serta dukungannya melalui jalur independen.

"Kita hargai lah siapa yang mensurvei itu. Pilihan pastinya di masyarakat," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Lembaga survei Sinergi Data Indonesia (SDI) beberkan data pilihan masyarakat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Direktur SDI M Barkah Pattimahu mengatakan, survei ini dilakukan untuk mengukur elektabilitas dari setiap calon.SDI mengerucutkan nama pilihan masyarakat Bontang terhadap 4 sosok calon Wali Kota. Pertama Basri Rase, Neni Moerniaeni, Najirah, dan Sutomo Jabir.

Hasilnya Neni Moerniaeni posisi teratas 41,75 persen, Basri Rase 24 Persen, Najirah 4 persen, dan Sutomo Jabir 0,75 persen. Sementara tidak tahu sebanyak 29,50 persen.






TINGGALKAN KOMENTAR