Jargas Bisa Jadi Solusi Atasi Kelangkaan dan Mahalnya Harga Gas di Kutim, Kawasan Ini Bisa jadi Pilot Project
Kutai Timur - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Jimmi, menanggapi terkait ketersediaan jaringan pipa gas yang belum ada di Kutim.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena keterbatasan infrastruktur yang dianggap belum memadai untuk mendukung distribusi gas secara efektif ke masyarakat.
"Saat ini gas tidak tersedia di Sangatta Selatan. Seharusnya penyaluran gas ke rumah tangga bisa dilakukan seperti distribusi bahan bakar minyak yang digunakan untuk produk seperti pertalite atau solar, tapi kan pentingnya adanya stasiun besar sebagai sarana distribusi gas. Sebetulnya bisa, asalkan infrastruktur kita memadai," ujar Jimmy, Jumat (01/11/2024).
Legislator Partai Keadilan Sejahtera itu menilai investor mungkin masih ragu untuk menanamkan modal di Kutai Timur, karena kondisi infrastruktur yang masih memerlukan banyak perbaikan.
"Kalau di Bontang, infrastrukturnya sudah stabil, tidak perlu lagi bongkar drainase atau jalan untuk pemasangan jaringan gas. Sementara di Kutai Timur, masih banyak yang belum sempurna. Risiko jaringan gas bisa terganggu jika pembangunan infrastruktur belum selesai," jelasnya.
Ia mengusulkan bahwa wilayah Sangatta Utara, khususnya area perumahan KPC seperti Perumahan Munthe, mungkin bisa menjadi area percontohan untuk pemasangan jaringan gas. Menurutnya, hal ini bisa meniru praktik di luar negeri yang memasang jaringan gas terintegrasi untuk perumahan.
"Kalau dibandingkan dengan distribusi tabung gas, jaringan gas lebih efisien dan minim perawatan," tutupnya.(Adv)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: