•   22 December 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Miris, Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bontang Tembus 87 Kasus

Kaltim - M Rifki
19 September 2023
 
Miris, Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Bontang Tembus 87 Kasus Wakil Wali Kota Bontang Najirah, didampingi Kepala DPPKB Bontang Bahauddin/ M Rifki- Klik Kaltim.

KLIKKALTIM.COM- Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Bontang mengkhawatirkan. Dari data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang hingga Agustus 2023 tersapat 87 kasus. 

Kelala DPPKB Kota Bontang Bahauddin mengatakan, dari total kasus itu diantaranya 36 perempuan dan 51 kekerasan terhadap anak. Semua kasus ini ditangani dan dilakukan pendampingan oleh DPPKB Bontang. 

Kasus ini memang terbilang tinggi karena baru memasuki Agustus 2023. Untuk data di September ini juga masihnakan direkap.

Beberapa waktu lalu juga menerima aduan tindakan kekerasan seksual anak oleh oknum guru di salah satu Sekolah Dasar di Bontang. 

"Kalau ada kasus yah pasti mengkhawatirkan. Makanya ini kita upayakan pencegahan. Di agustus saja udah ada 87 kasus yang didampingi," kata Bahauddin, Rabu (20/9/2023). 

Baca Juga : Tingginya Kasus Pelecehan Seksual hingga KDRT di Bontang, Sudah 36 Kasus Sejak Januari

Baca Juga Ironi Kota Layak Anak di Bontang, Kasus Kekerasan & Kejahatan Seksual Meningkat

Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengarahkan supaya pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan harus dilakukan saat berada di tingkat sekolah. 

Hal itu yang mendorong DPPKB intens dalam melakukan pencegahan dengan melibatkan sekolah. "Kita akan lakukan. Kegiatan pagi tadi juga sebagai upaya pencegahan," sambungnya. 

Najirah mengaku pencegahan harus maksimal dilakukan sejak dini. Dirinya miris setiap melihat kasus yang melibatkan perempuan dan anak dilakukan oleh oknum keluarga terdekat. 

Kemudian pengenalan bahaya seks juga harus didorong. Agar anak dan perempuan bisa mengetahui batasan dalam aktivitas sehari-hari. "Pencegahan sangat penting. Kita inginkan semua elemen warga sadar. Termasuk pendidikan seksual kepada anak sejak dini," tutur Najirah.






TINGGALKAN KOMENTAR